Jurnalismalang.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan bahwa meski Covid-19 telah menyebabkan stagnancy bahkan kemunduran ekonomi di berbagai belahan dunia, namun hal tersebut tidak menyurutkan komitmen para petinggi Negara, untuk terus melanjutkan agenda pembangunan berwawasan hijau atau lingkungan hidup.
Hal tersebut disampaikan Emil, saat menyampaikan sambutan dalam Seminar Nasional (SEMNAS) 2023 bertema “Sinergitas Era Digital 5.0 Dalam Pembangunan Teknologi Hijau Berkelanjutan”, yang digelar Institute Teknologi Nasional (ITN) Malang, melalui
Live Streaming Youtube ITN Malang, pada Sabtu (9/12/2023).
Menurutnya, isu perubahan iklim merupakan sesuatu yang tidak boleh di rem atau dihentikan sama sekali, dan harus terus benar-benar melanjutkan agenda pembangunan hijau tersebut, meski banyak tantangan kedepan.
“Tantangan terbesarnya adalah adanya kebutuhan untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi, yang seringkali dihadapkan pada pilihan bahwa apabila menggunakan opsi berbasis lingkungan hidup, diasumsikan akan menghambat pertumbuhan, dan sebaliknya jika kita kompromistis terhadap lingkungan hidup, kita akan bisa mendorong pertumbuhan, mengatasi pengangguran, mengatasi kemiskinan, sambil kita mengejar lagi ketertinggalan lainnya,” terang suami dari artis cantik Arumi Bachsin tersebut.
(Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak saat memberikan sambutan dalam Seminar Nasional 2023)
Lebih lanjut Emil menyampaikan, jika membahas era digital atau society 5.0, adalah tentang bagaimana teknologi digital membuat jejak kaki ekologi (Ecologycal Foot Print) kita semakin kecil, sehingga bagaimana caranya bisa melaksanakan kegiatan sosial atau ekonomi, tanpa berdampak pada lingkungan hidup, seperti teknologi sensor yang bisa meminimalkan konsumsi listrik dan air.
“Itu adalah salah satu contoh bagaimana teknologi bisa membantu, agar kehidupan manusia justru bisa semakin baik, bukan menjauhkan kita dari pola hidup yang berkelanjutan. Masih banyak contoh teknologi yang mencapai dua tujuan sekaligus yakni efisiensi ekonomi dan penggunaan sumber daya, yang bisa dicapai bersamaan, itulah yang menjadi fokus kedepan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT., menyampaikan bahwa SEMNAS tersebut fokus pada 2 subtema yakni Semsina dan Seniati, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap sinergitas era digital 5.0, dalam pembangunan teknologi jauh berkelanjutan di Indonesia.
“Ucapan terima kasih kami sampaikan untuk semua pihak yang membantu melancarkan acara ini. Kami harapkan acara ini mampu berkontribusi terhadap era digital 5.0,” sampainya.
Di lain pihak, Ketua Panitia Semnas 2023 ITN Malang, Dr. Maria Christina Endarwati,ST., MIUEM., berharap agar seminar tersebut bermanfaat bagi seluruh peserta, dosen maupun para peneliti, sehingga kedepannya bisa menghasilkan research yang besar, untuk Indonesia lebih maju.
“Semoga jumlah peserta seminar terus bertambah setiap tahunnya. Dan untuk ITN sendiri, karena kita kampus berbasis teknologi, mestinya ini merupakan suatu hal yang menjadi masukan yang besar bagi kita, tidak hanya sektoral satu sisi saja tapi lebih multisektor, agar teknologi itu lebih terasakan manfaatnya,” katanya. (DnD)