Dongkrak Perekonomian Warga, Universitas Ma Chung Malang Gagas Kampung Bahasa Mandarin

(Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring SE.,MSi,.Rektor Universitas MaChung Malang memberikan potongan tumpeng kepada Novi Basuki, pemuda pesantren dan juga staf dari Dahlan Iskan)

Jurnalismalang.com – Sebagai upaya mendongkrak perekonomian sekaligus mengedukasi warga, Rektor Universitas Ma Chung Malang menggagas ide cemerlang dengan membuat kampung kursus Bahasa Mandarin, di Dusun Tumpuk Tulungagung, Jawa Timur.

Rektor Universitas Ma Chung Malang, Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring SE.,MSi,. mengatakan, ide tersebut muncul saat dirinya masih menjabat sebagai Rektor di Widya Kartika Surabaya, sekaligus saat Ia menjadi pembina UMKM GKJW se-Jawa Timur, dimana hal tersebut disampaikan saat Launching Kampung Bahasa Mandarin di Dusun Tumpuk Tulungagung, Jawa Timur Pada Sabtu (1/7/2023).

“Begitu menjadi Rektor di Malang, saya ketemu dengan tokoh-tokoh NU, Rektor Unisma, Rektor UMM, kira-kira ada gak rekomendasi untuk tempat kampung Bahasa Mandarin yang ada syaratnya, yaitu masyarakat setempat minimal 50% bisa Bahasa Mandarin sehari-hari, sudah ketemu. Begitu saya membina UMKM GKJW, saya nyeletuk tentang mimpi saya untuk membangun kampung Bahasa Mandarin, akhirnya pendeta dan tokoh masyarakat disini ngontact saya dan menjelaskan tentang desa Tumpuk ini,” jelasnya.

Beberapa tokoh agama tersebut menyampaikan bahwa sebagian besar warga di desa Tumpuk merupakan pekerja migran dari Taiwan dan Tiongkok, yang tidak mau kembali, sementara rumah mereka sudah bagus dan cocok untuk usaha kos-kosan.

“Dari situ saya berpikir, kalau orang minta tolong untuk ekonominya diperbaiki dengan potensi yang ada, itulah tugas utama akademisi, yang saya sebut Sosiopreneur itu, kemudian saya check semuanya, ternyata kondusif, mereka bisa bahasa mandarin sehari-hari, setelah survey semuanya, pemerintah setempat mendukung, izin pun keluar,” tambahnya.

Prof. Murpin optimis bahwa keberadaan Kampung Bahasa Mandarin akan membuat Desa Tumpuk mendunia, karena akan banyak berbagai kebutuhan yang akan datang kesini, untuk kursus Bahasa Mandarin, seperti Kantor Imigrasi dan para tentara yang ditugaskan di wilayah RRC.

“Taruhlah mereka disini 5-6 bulan, mereka akan lancar bahasa mandarin, termasuk guide wisatawan di Bali dan tenaga kerja di hotel, semualah. Artinya turis terbesar yang punya uang itu dari Tiongkok, bukan dari Eropa, mereka lagi kaya,” imbuhnya.


(Beberapa ibu-ibu warga Dusun Tumpuk yang sebelumnya menjadi TKW ke RRC, kini dipersiapkan untuk menjadi pengajar Bahasa Mandarin bagi siapapun yang mau kursus Super Intensif di Dusun Tumpuk Kecamatan Besuki Tulungagung)

Ia mencontohkan seperti Pemkab Jember yang telah bekerjasama dengan Tiongkok dalam membangun pabrik semen Singa, dipastikan membutuhkan SDM yang fasih berbahasa Mandarin, oleh karena itu Prof. Murpin pun merekomendasikan agar SDM Pemkab tersebut dikursuskan di Kampung Bahasa Mandarin Tumpuk.

“Kursuskan saja SDM Pemkab tersebut sekitar 50 orang dengan metode super intensif dengan kurikulum teratur, cukup dengan waktu 3-4 bulan akan menguasai bahasa Mandarin. Dengan kompetensi tambahan tersebut, kesejahteraan mereka juga akan meningkat,” terangnya.

Pihaknya optimis hanya dengan 100 orang yang kursus di kampung Mandarin ini, pergerakan ekonomi masyarakat desa setempat akan terangkat, karena adanya usaha mulai dari kos-kosan, kuliner, Loundry, yang nantinya akan dibutuhkan.

Nantinya, Universitas Ma Chung sendiri yang akan mengawasi langsung dan mendesain kurikulumnya, termasuk evaluasi belajar, teknologi pembelajarannya, serta target capaiannya, dimana instrumen capaian itulah yang menjadi kelebihan kursus Bahasa Mandarin di Dusun Tumpuk, dibandingkan kursus kelas ruko. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top