Malang – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menghadirkan dosen Wako University Tokyo Jepang, untuk memberikan semangat kepada mahasiswa ITN Malang, bahwa nanti setelah lulus kuliah, tidak hanya fokus menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tetapi banyak potensi yang dapat dikembangkan dari setiap mahasiswa agar bisa menggali potensi pasar yang masih sangat luas.
Menurut Prof Dr Bambang Rudyanto MSc, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis WAKO University, wilayah Indonesia sangat luas bahkan jika dihitung luasnya bisa lima kali luas Negara Jepang, yang merupakan tempat dirinya bekerja saat ini.
“Apalagi jika melihat kepulauan di Indonesia, selalu dikelilingi oleh perairan yang berpotensi tsunami, sehingga dibutuhkan sebuah peralatan seperti di Jepang, dimana untuk gempa pun sudah bisa diprediksi dan dapat dihitung mundur dalam satu menit, sehingga masyarakat bisa mempersiapkan diri jika akan terjadi bencana. Tapi di Indonesia sebenarnya alat yang dimiliki oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) juga sudah canggih, hanya BMKG di Indonesia memiliki kekurangan, yaitu tidak terkoneksi dengan media, terkait ketepatan waktu jika akan terjadi bencana, sehingga masyarakat di Indonesia tidak dapat mempersiapkan diri sebelum terjadi bencana, ” ungkap dosen asli Malang itu yang membuat kagum semua mahasiswa ITN Malang dalam kuliah tamunya.
Bambang menambahkan, saat ini teknologi Geographic Information System (GIS) masih dapat diandalkan untuk mengetahui akan terjadinya bencana di Jepang, selain itu juga bisa digunakan untuk mengetahui letak populasi ikan terbesar di perairan, sehingga akan mempermudah nelayan dalam mencari ikan, bahkan mengetahui seberapa banyak ikan yang tersedia.
Sementara itu Wakil Rektor I ITN Malang Dr Ir Kustamar MT menambahkan, WAKO University dan ITN Malang telah menjalin kerjasama, sehingga pemaparan dalam bentuk kuliah tamu seperti ini, adalah salah satu bentuk kerjasama yang dapat memberikan ilmu baru bagi mahasiswa.
“Tentu kami (ITN Malang) berharap mahasiswa dapat membuat sebuah peralatan canggih, yang dapat bermanfaat dan membantu masyarakat maupun pemerintah, untuk diketahui juga bahwa ITN juga mempelajari GIS, bahkan saat ini dengan mengembangkan citra 3D (tiga dimensi),” tambahnya usai melihat secara langsung kuliah tamu yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dan beberapa dosen ITN Malang di Aula Gedung 1. (DnD)