Jurnalismalang – Sekretaris Jenderal PBSI, Ricky Subagja, menyampaikan optimisme terhadap peluang tim bulutangkis Indonesia dalam meraih medali emas pada ajang SEA Games 2025. Menurutnya, target yang telah ditetapkan sejauh ini berjalan sesuai harapan, dengan sejumlah sektor berhasil menembus partai final.
“Target doa emas alhamdulillah sudah tercapai. Beberapa sektor sudah masuk final, seperti Tunggal Putra, Ganda Putra, dan Ganda Putri. Tinggal bagaimana para atlet bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya di partai puncak,” ujar Ricky Subagja.
Mantan pemain bulu tangkis ganda putra legendaris Indonesia itu menilai peluang Indonesia, khususnya di sektor Ganda Putra masih sangat besar. Pengalaman bertemu lawan yang sama pada turnamen sebelumnya di Malaysia menjadi modal penting bagi para atlet. Sementara untuk sektor Tunggal Putra, Ricky berharap performa atlet dapat kembali optimal seperti saat pertemuan terakhir dengan lawan yang sama.
Menanggapi capaian prestasi Indonesia di ajang SEA Games dan ASEAN Games dalam beberapa tahun terakhir, Ricky menegaskan bahwa target pada ajang SEA Games relatif masih tercapai. Namun, ia mengakui persaingan kini semakin ketat seiring meningkatnya kualitas negara-negara pesaing.
“Persaingan sekarang sudah sangat merata. Thailand, Malaysia, Vietnam, bahkan Singapura, kekuatannya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kita tidak boleh lengah dan harus terus melakukan pembinaan secara berkelanjutan,” tegasnya.
Ricky juga menyoroti pentingnya regenerasi atlet nasional. Menurutnya, munculnya pemain-pemain muda menjadi harapan baru bagi keberlanjutan prestasi bulutangkis Indonesia di masa mendatang.
Terkait minat generasi muda terhadap bulutangkis, ia memastikan antusiasme masih tinggi. Hal tersebut terlihat dari tingginya jumlah peserta pada berbagai kejuaraan kelompok usia serta data sistem informasi PBSI yang mencatat puluhan ribu atlet terdaftar secara aktif.
Selain itu, PBSI tetap membuka ruang bagi atlet yang memilih berkarier di luar negeri. “PBSI mempersilakan atlet berkarier di luar. Namun, komunikasi tetap berjalan. Jika ada kebutuhan tim nasional, tentu bisa dibicarakan, seperti yang terjadi pada ajang SEA Games ini,” pungkas Ricky Subagja. (DnD)