Seminar “Broaden Insight Into Gen Z” , Ajak Orang Tua Siswa SMAK Kosayu Malang Miliki Wawasan Soal Generasi Z

Jurnalismalang.com – Melalui seminar “Broaden Insight Into Gen Z” yang digelar di Aula SMAK Kolese Santo Yusup (Kosayu) Malang, pada Selasa (19/12/2023), SMAK Kosayu mengajak para orang tua siswa, untuk memiliki wawasan tentang generasi Z, dimana acara bertajuk School Parenting Gathering 2023 itu dikemas bersama dengan pembagian rapor siswa.

Wakil Kepala Humas SMAK Kosayu Malang, Agustinus Yohan Kristian menyampaikan, acara utama yang digelar SMAK Kosayu sebenarnya adalah penyerahan rapor siswa, yang kemudian ditambah dengan seminar wawasan soal gen z, oleh konten kreator sekaligus motivator Dr. Hendi Pratama.

“Kami memberi informasi kepada orang tua dan siswa tentang generasi z, yang harapannya para orang tua bisa paham soal gen z, jadi mereka nantinya tidak salah memberi treatment, meski banyak informasi di internet, tapi sedikit yang tahu cara mendidik anak zaman sekarang,” terangnya.

Agustinus pun melanjutkan, bahwa SMAK Kosayu mengupayakan agar acara sejenis bisa menjadi agenda rutin setiap tahunnya, agar bisa semakin mempererat hubungan baik antara SMAK Kosayu dengan para orang tua siswa.

“Kami upayakan agar acara-acara seminar seperti ini bisa jadi agenda rutin tiap tahun, supaya hubungan yang sudah baik antara SMAK Kosayu dengan para orang tua siswa, bisa semakin baik lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, pengisi seminar yang merupakan konten kreator sekaligus motivator, Hendi Pratama, menjelaskan bahwa menghadapi setiap generasi selalu memiliki ciri khas, tidak terkecuali generasi Z, sehingga wajar jika generasi terdahulu komplain tentang generasi selanjutnya.

“Ada gap antar generasi, karena biasanya para orang tua ini dari generasi X, harus bisa memahami generasi Z. Generasi z, disebut juga dengan generasi strawberry, karena menghadapi kesulitan sedikit saja bisa nyerah. Tapi generasi Z adalah generasi ultra logis, generasi mereka pintar dalam berlogika,” jelasnya Pria lulusan University Queensland Australia tersebut.

Ia pun berpesan kepada seluruh orang tua, bahwa anak bukanlah sekuel dari cita orang tua yang kandas, dimana values atau nilai generasi akan berubah, sehingga tidak ada one size fits all dalam parenting.

“Tidak akan ada yang namanya parenting sempurna, karena tidak ada pembelajaran parenting sejak kita sekolah dulu. Pesan saya, cari bantuan profesional terutama yang berhubungan dengan mental health,” sambungnya.

Hendi juga meminta agar siswa atau anak dan orang tua, harus saling melakukan kroscek, karena tidak jarang masih sering terjadi salah paham antar keduanya, sehingga mereka harus berada ditengah atau moderation.

“Anak harus mau belajar tentang orang tua dan sebaliknya, orang tua pun harus belajar tentang apa yang diinginkan anak,” tandasnya. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top