Jurnalismalang.com – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menggelar Rapat Kerja (Raker) 2023 bertemakan “Bersama Berkonsolidasi Untuk Unitri Maju”, yang diikuti sebanyak 211 dosen aktif Unitri Malang, dimana Raker tersebut digelar selama 2 hari yakni 1-2 Desember 2023, di Unitri Malang.
Rektor Unitri Malang, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc., mengatakan, Raker tersebut dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja Unitri Malang mulai tahun-tahun sebelumnya sampai menjelang akhir Tahun 2023, yang nantinya digunakan sebagai pijakan Unitri Malang, untuk bekerja lebih baik lagi kedepannya, memajukan Unitri Malang.
“Sasaran kita itu ya karena swasta itu kan inputnya dana dan sebagainya dari mahasiswa, sehingga kita bisa mendapatkan mahasiswa yang baik Tahun depan, ya cukup untuk membiayai kehidupan di Unitri. Dan tentunya kita juga harus meningkatkan kualitas kita, misalnya akreditasi dan sebaginya,” sampainya.
Prof. Eko pun menyampaikan bahwa hal yang masih menjadi “PR” besar Unitri Malang, yakni terkait Akreditasi semua Program Studi (Prodi) di Unitri Malang, yang minimal harus Baik Sekali, dimana saat ini Prodi yang Akreditasinya Baik Sekali, baru mencapai 30%, sehingga Unitri Malang melakukan berbagai upaya seperti Pendidikan, Pengajaran, Penelitian, Tata Kelola dan Kemahasiswaan, yang keseluruhan untuk mencapai tujuan Unitri Malang menjadi Universitas Unggulan.
(Suasana Rapat Kerja Bersama Berkonsolidasi untuk UNITRI Maju)
“Kita masih harus berjuang banyak lah untuk mengejar Akreditasi Baik Sekali itu, karena syarat untuk bekerja diluar apalagi di Pemerintahan, itu minimal Prodinya harus Baik Sekali. Semua Perguruan Tinggi ingin jadi yang unggul lah, tapi tidak semua bisa cepat. Ya kita semua berusaha,” imbuhnya.
Sementara itu, Wirawan STP., MSi., Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unitri Malang, yang sekaligus Ketua Panitia Raker Unitri 2023 menyampaikan, berbeda dari Raker tahun-tahun sebelumnya, Raker Tahun 2023 kali ini lebih efektif karena dilaksanakan didalam kampus, dimana luaran hasil raker lebih lengkap, sehingga bisa menghasilkan rekomendasi yang lebih luas dan lebih dalam.
“Besok hasil rekomendasi dari setiap Komisi akan kita ajukan ke pihak Yayasan, nantinya mereka akan menentukan beberapa rekomendasi yang paling penting dan menjadi prioritas. Jumlah peserta raker ada 211, terdiri dari dosen dan tenaga pendidikan,” terangnya. (DnD)