Jurnalismalang.com – Kemajuan terhadap catatan pembangunan zona integritas di Universitas Brawijaya (UB) Malang, dilakukan oleh Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB dengan melakukan pembangunan Zona Integritas Lingkungan Unit Kerja, dimana Filkom UB menjadi unit kerja ke – 10 yang mencanangkan Zona Integritas (ZI) di UB.
Dalam acara bertajuk “Sosialisasi Reformasi Birokrasi Zona Intergritas, dan Penandatanganan Pakta Integritas Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya”, pada Jumat (06/10/2023), Dekan Filkom sekaligus Ketua Zona Integritas, Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., MT., Ph.D menyampaikan, pihaknya sudah lama berkomitmen terkait Zona Integritas, sehingga acara sosialisasi tersebut menjadi penegasan ulang, agar semua pihak mengetahui, seperti apa wujud penerapan ZI.
“Contoh yang paling sederhana, pada saat ujian thesis atau skripsi, mungkin di tempat lain mahasiswa memberikan jamuan. Disini sudah lama gak ada seperti itu, ya sempat ada. Cuma sudah lama kita hilangkan, karena rasanya kok tidak pantas, karena kita kan sudah dibayar dan sudah ada anggaran dari Fakultas,” terangnya
Sementara terkait pembentukan Tim Zona Integritas, Prof. Wayan mengatakan bahwa Tim tersebut harus dibentuk, karena ada amanah atau peraturan yang mengatur, yang mengharuskan adanya personil tersebut.
(Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., MT., Ph.D Dekan Filkom UB saat ditemui awak media)
“Karena ada amanah atau peraturan, maka tim itu harus dibentuk. Ada tim TP3G, ada Agen Perubahan, Tim ZI. Karena memang peraturan mengharuskan ada personil itu, ya kita ajukan dan sudah masuk dalam SK Rektor, intinya ya itu tadi untuk memperkuat dan menegaskan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Umum Keuangan dan Sumber Daya Filkom UB, Agus Wahyu Widodo, S.T., M.Cs., menyampaikan, Filkom sudah membentuk Tim Penanganan Pengaduan dan Pengendalian Gratifikasi (TP3G), yang tugasnya lebih memprioritaskan pelayanan kepada mahasiswa dan stakeholder di Filkom.
“Jadi mutu layanan menjadi hal utama diperhatikan dalam ZI, kami sudah melakukannya dan ini terbukti sesuai amanah Pak Dekan. Kami dua tahun berturut-turut punya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang relatif tinggi,” terangnya.
Lebih lanjut disampaikan, ZI tidak hanya gratifikasi saja, namun juga membahas tentang mutu dan kualitas layanan, dimana semakin besar dampak terhadap masyarakat, maka ZI dan budaya kerja semakin baik.
“Setelah pencanangan ini kami lebih memasifkan gerakan-gerakan yang bisa memotivasi budaya kerja dengan lebih baik. Kami juga melakukan rotasi yang berbasis potensi dan kinerja, bukan karena suka dan tidak suka. Kami sering melakukan evaluasi periodik kinerja tenaga pendidik dan dosen, jadi penempatan mereka hasil dari evaluasi tadi,” tukasnya. (DnD)