Sutiaji: Tuna Wisma Juga Manusia, Memperlakukannya juga harus Manusiawi

Jurnalismalang — Tidak seperti malam biasanya, (Selasa, 16/10/2018) sepanjang pertokoan jagalan terlihat banyak orang bergerombol seolah ada sesuatu menarik yang perlu mereka saksikan hingga mereka rela menghentikan laju kendaran dan turun ikut menyakaikan pusat perhatian pengguna jalan malam itu.

Seperti diketahui jika sepanjang pertokoan jagalan bila malam hari adalah tempat istirahat bagi para Tuna Wisma yang merebahkan tubuh setelah seharian mencari nafkah untuk kehidupan mereka. Tetapi mereka (tuna wisma) kedatangan tamu istimewa kali ini, bagaimana tidak, sedang enak enaknya tidur tiba tiba ada orang yang turun dari motor dan langsung duduk di tengah tengah mereka istirahat. Jelas membuat mereka kaget sebab yang tiba tiba duduk di tengah para tuna wisma itu adalah Sutiaji Walikota Malang

“Assalamualaikum, ngapunten nggeh kulo ganggu sekedap, kulo lenggah mriki angsal nggeh?,” sapa sutiaji kepada para tuna wisma itu.

Dalam bahasa jawa sutiaji berkata “Assalamualaikum, mohon maaf saya mengganggu sebentar, saya duduk disini boleh?,” dan kemudian di sambut hangat oleh sekitar 30 tuna wisma sebelum akhirnya Sutiaji memberikan sosialisasi terkait peraturan pemerintahan Kota Malang.

“Kedatangan saya malam ini untuk memberi informasi langsung kepada mereka jika disepanjang pertokoan ini sudah tidak boleh lagi dijadikan tempat istirahat mereka, maka itu saya mencoba bicara lebih dekat dengan mereka, sebab mereka manusia pasti bisa di ajak berbicara dari hati ke hati,” ungkap Walikota Malang itu

Sutiaji juga memberikan bantuan untuk ongkos mereka pulang dan sarapan pagi sebelum meninggalkan Kota Malang, harapan pria berkacamata itu, besok (17/10/2018) para tuna wisma itu sudah meninggalkan Kota Malang dan kembali ke daerah asal.

“Tadi saya juga sudah beri uang saku untuk kembali ke daerah mereka, paling jauh asal mereka dari Probolinggo, Jember dan Banyuwangi, ada yang sangat jauh rumahnya, coba tebak dimana? yang paling jauh rumahnya Jagalan,” tutup Sutiaji sambil menahan tawa.

Ternyata selama ini para tuna wisma yang selalu terlihat memenuhi emperan toko setiap malam tidak hanya warga dari luar Kota Malang, bahkan tidak jarang dari Kabupaten Malang seperti Sumber Pucung dan Donomulyo, tetapi yang mengejukan ada yang berasal dari jagalan sendiri, alias orang kampung jagalan yang menggelandang.

Selanjutnya wilayah yang selalu dijadikan jujugan pengemis dan tuna wisma ini, akan dilakukan penertiban oleh pihak Dinas Sosial dan Satpol PP, jika setelah sosialisasi yang langsung dilakukan oleh Wali Kota Malang dan dinas terkait ini tidak direspon baik oleh para tuna wisma tersebut. (doi/DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top