Jurnalismalang.com – Tim Dosen dari Universitas Katholik Widya Karya Malang, yakni Dr. Anasthasia Triwulan Budisaptorini, MM., Andri Wibowo, ST,MT., dan Johanes Pungky Dwi Harianto, STP., MM., menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abdimas), bertemakan “Optimalisasi Investasi Hijau dan Pendanaan Berkelanjutan Untuk Mengurangi Dampak Lingkungan di Sektor Industri Keripik Tempe Kampung Sanan Malang”, bertempat di Koperasi Primkopti Jalan Sanan no. 49/51, pada Jumat (06/09/2024).
Ditemui usai acara, Dr. Anasthasia Triwulan Budisaptorini, MM., menyampaikan bahwa kegiatan Abdimas tersebut dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta memiliki misi besar untuk mengurangi dampak lingkungan atau sebagai bentuk gerakan penyelamatan bumi, sehingga industri di Kampung Sanan Malang bisa tetap berjalan, tetapi ramah lingkungan.
“Pak Pungky menyampaikan materi tentang kelayakan usaha, saya tentang manajemen keuangan, yaitu pembukuan sederhana dan Romo Andri tentang Inovasi Kemasan yang ramah lingkungan. Diharapkan dengan sharing ilmu ini dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam pengelolaan usaha mereka. Melalui pemahaman tentang kelayakan usaha, para pelaku UMKM diharapkan mampu mengevaluasi potensi dan tantangan bisnis secara lebih komprehensif, sementara pengetahuan tentang pembukuan sederhana akan membantu mereka dalam mencatat keuangan secara lebih tertib dan transparan, sehingga meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas usaha. Selain itu, inovasi kemasan ramah lingkungan diharapkan dapat membuka peluang baru untuk memperluas pangsa pasar, memperkuat citra produk yang lebih berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.” ujarnya.
Soal Green Economy, Ia menjelaskan bahwa ”kondisi lingkungan industri yang padat penduduk menjadi faktor perlu dilakukannya kewaspadaan dalam pengelolaan lingkungan, karena hal tersebut juga berdampak terhadap kesehatan warga sekitar. Apabila lingkungan tidak dijaga dengan baik, maka kesehatan masyarakat juga akan terpengaruh . Selain aspek ekonomi, keberlanjutan juga harus mencakup perhatian terhadap kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan aspek kesehatan bumi dan lingkungan sekitar agar tercipta keseimbangan yang mendukung kesejahteraan jangka panjang bagi seluruh masyarakat.,” sambungnya.
(Dr. Anasthasia saat melakukan kunjungan ke kampung Sanan dan memberikan edukasi pentingnya pembukuan bagi UMKM)
Dr. Anasthasia Triwulan Budisaptorini, MM., pun menyampaikan, kegiatan Abdimas tersebut juga sebagai upaya untuk mempersiapkan para pelaku UMKM, agar bersiap diri menghadapi dampak dari pajak karbon, serta untuk memanage lingkungan, keuangan dan industrinya
Sementara itu, perwakilan warga Kampung Sanan yang sekaligus Ketua Pokdarwis Sentra Produksi Tempe dan Kripik Tempe Sanan, Dra. Trinil Sriwahyuni menyampaikan bahwa pendampingan melalui program Abdimas oleh Tim Dosen Universitas Katholik Widya Karya, sangat bermanfaat bagi masyarakat Kampung Sanan, pasalnya tingkat polusi di Kampung Sanan cukup tinggi, karena jumlah pengrajin tempe di sentra produksi tempe Sanan cukup banyak, yakni mencapai sekitar 636 pengrajin.
“Kami sudah didampingi mulai Juli, kami berkunjung ke rumah warga, untuk mengetahui langsung apakah tempat usaha mereka tingkat polusinya rendah atau bagaimana, itu diteliti oleh tim dosen dari Widya Karya. Dari situ kami jadi tahu, di rumah kami perlu pembenahan seperti apa,” katanya.
Ia pun menyambut baik atas materi pembukuan yang disosialisasikan oleh tim dosen Widya Karya kepada para pelaku UMKM, karena tak dipungkiri bahwa background dari para pelaku UMKM yang mayoritas adalah pekerja, membuat sistem pembukuan menjadi sedikit terabaikan.(DnD)