Tim Pengabdian Masyarakat FH UB Gelar Sekolah Pasar di Pasar Induk Among Tani

Jurnalismalang – Pasar induk among Tani Kota Batu kini telah disulap menjadi pasar tradisional yang bersih, tertata dan rapi, setelah pasar yang merupakan kebanggaan warga Kota Batu itu mendapat dana yang sangat luar biasa dari pemerintah pusat untuk direvitalisasi dengan anggaran lebih dari 150 M.

Revitalisasi Pasar Induk Kota Batu yang dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR diharapkan dapat meningkatkan kualitas bangunan pasar, sebagai pasar modern yang berbasis Bangunan Gedung Hijau.

Tim pengabdian Masyarakat dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan Kota Batu menginisiasi diselenggarakannya kegiatan “Sekolah Pasar” bagi pedagang di pasar induk kota batu, Jumat (20/10/2023).

Drs Eko Suhartono MM, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan Kota Batu mengatakan, dalam pembukaan kegiatan sekolah pasar hari in di lantai 3 Pasar Induk Among Tani, pedagang diharapkan mampu untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki, ditambah dengan kondisi bangunan yang baru, diharapkan juga ada perubahan budaya dan kebiasaan pedagang ke arah yang lebih baik.

“Dengan perubahan budaya dan kebiasaan pedagang yang baik, maka diharapkan Pasar Induk Among Tani tetap bersih dan tidak kumuh, serta kedepan pelaksanaan Sekolah Pasar akan melibatkan pakar dan praktisi lain, agar kegiatan ini berjalan secara rutin dan menjadi bukti kolaborasi dan sinergi nyata stakeholder terkait di pasar,” ungkap Eko Suhartono.

Tim pengabdian Masyarakat dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang diisi oleh Syahrul Sajidin SH MH, Shanti Riskawati SH MKn dan Shinta Puspitasari SH MH, disesi awal memaparkan materi tentang pentingnya kelembagaan paguyuban pasar, sertifikasi produk halal serta hak dan kewajiban dalam perjanjian kredit.


(Kompetensi Pedagang Pasar Induk Kota Batu ditingkatkan oleh Tim Pengabdian Masyarakat FH UB)

“Tiga materi awal ini diharapkan mampu menjadi pondasi awal dalam kegiatan sekolah pasar. Dengan dibentuknya paguyuban pedagang pasar, diharapkan para pedagang mampu secara gotong royong dan bersama sama berfungsi sebagai wadah aspirasi bagi pedagang untuk memberi masukan kepada pemerintah kota terkait dengan tata Kelola pasar,” jelas Syahrul Sajidin SH MH.

Sementara itu Shanti Riskawati SH MKn menambahkan, materi sertifikasi halal juga diberikan kepada pedagang terkait dengan prosedur dan tata cara mendapatkan sertifikasi halal dan manfaatnya bagi pedagang, karena dengan komitmen kehalalan tersebut, masyarakat akan semakin merasa aman akan jaminan produk yang dijual di pasar induk kota batu.

“Materi ketiga terkait dengan perjanjian kredit, hal ini menjadi penting agar pedagang dalam mencari bantuan permodalan, memahami jenis kredit yang aman dan resmi yang pada akhirnya memberikan kepastian hukum bagi pedagang. Kegiatan sekolah pasar ini dilakukan agar pedagang pasar induk kota batu mampu menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada. Kondisi perubahan budaya Masyarakat yang mulai terbiasa berbelanja secara online, yang mengakibatkan lesunya perdagangan di beberapa pasar, diharapkan tidak terjadi di Pasar Induk Kota Batu,” tutup Shinta Puspitasari SH MH.

Dengan terus mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan dan meningkatkan pelayanan, diharapkan akan memberikan pengalaman yang baru dan berbeda bagi pembeli dan pengunjung. Sehingga kedepan pasar induk kota batu tidak hanya berfungsi sebagai sarana perdagangan namun juga berfungsi sebagai objek wisata andalan baru di kota batu yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan pedagang dan masyarakat Kota Batu. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top