Jurnalismalang – Menjelang Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2019, ratusan personil dari Polres Malang Kota melakukan penyekatan wilayah, untuk mencegah adanya mobilisasi massa dari wilayah Malang dan sekitarnya, yang dimungkinkan akan bergabung dengan aksi unjuk rasa di Jakarta.
Menurut Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri S.I.K, M.H, penyekatan mobilisasi massa ini digelar Polres Malang Kota dibeberapa ruas jalan Nasional, Terminal Arjosari, Terminal Landungsari hingga Stasiun Kota Baru, baik angkutan umum bus, kendaraan pribadi, mobil box, truk hingga mobil pribadi, akan dihentikan sejenak untuk melihat surat dan barang bawaannya.
“Meski demo berpotensi di Jakarta, akan tetapi di daerah harus tetap waspada dengan melakukan penyekatan, agar jangan sampai kerusuhan tanggal 21, 22 Mei terjadi kembali, karena berpotensi ditumpangi pihak tertentu yang menginginkan kerusuhan kembali pecah. Selain mengecek rombongan yang berpotensi berangkat demo ke Jakarta, petugas yang turun menggelar razia, juga mengantisipasi pengiriman barang berbahaya ke Ibu Kota,” ungkap orang nomor satu di Polres Malang Kota itu.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Marhaeni menambahkan, penyekatan di Stasiun Kota Baru dipimpin oleh Kapolsek Klojen, Terminal Landungsari dipimpin Kapolsek Lowokwaru, perbatasan Jalan Nasional di Adi Putro dipimpin oleh Kapolsek Blimbing, perbatasan Kacuk Barat dipimpin oleh Kapolsek Sukun.
“Lebih baik kita semua warga Kota Malang tenang di rumah, sambil menyimak putusan MK. Mari kita semua menerima apapun putusan MK karena jalur gugatan sengketa Pilpres ini sudah konstsitusional,” tambah wanita yang sangat ramah itu.
Untuk diketahui, MK akan menggelar sidang putusan sengketa Pilpres 2019 pada Kamis (27/06/2019), sengketa ini terjadi menyusul gugatan yang dilayangkan kubu Prabowo-Sandiaga yang menolak keputusan KPU terkait hasil Pilpres. (DnD)