Jurnalismalang – Demo peserta didik Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Gondanglegi Kabupaten Malang membuahkan hasil, setelah cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Malang memutasi Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Gondanglegi, ke posisi jabatan staf cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
Firman Syah Ali, Kasi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Malang menjelaskan, melalui rapat dewan pendidikan SMAN 01 Gondanglegi, akhirnya memutuskan menerima aspirasi anak anak SMAN 01 Gondanglegi, melalui telpon dari wakil Gubernur Jawa timur Syaifullah Yusuf, untuk secepatnya melakukan tindakan demi menjaga kondusifitas proses belajar mengajar.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa timur menyampaikan pesan Wakil Gubernur, agar siswa siswi SMAN 01 Gondanglegi kembali menjalani proses belajar mengajar dan aksi demo oleh siswa siswi seperti tadi tidak terjadi kembali.
Poin penting dari pertemuan dengan dewan pendidikan, yakni menerima aspirasi anak anak smanggi serta perintah Kabid SMAN Provinsi Jawa Timur, yang isinya memindah tugaskan Kepala SMAN 01 Gondanglegi Lilik Wahyuni menjadi staf di Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur.
“Besar harapan saya, anak anak tidak mengulangi lagi karena cara demo menurut agama tidak elok dan lebih baik siswa menjalankan tugasnya untuk belajar agar menjadi orang yang sukses,” ujarnya.
Sedangkan, Fadhilah Zam zam Waka kesiswaan SMAN 01 Gondangledi membantah mengenai informasi akan mempidanakan peserta didik, tetapi selaku pengajar memberikan stretching pembelajaran secara disiplin dan meminta peserta didiknya memaparkan data yang akurat.
“Pemaparan data yang tidak akurat berkonsekuensi hukum, maksud saya apabila penyajian data dari OSIS tidak tepat berdampak pada konsekuensi hukum,” ujarnya.
Menurutnya, pembelajaran secara disiplin dilakukan, karena Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah organisasi yang membawahi 29 kelas, sehingga perlu pembelajaran yang ketat, stretching disini wujud pembangunan karakter siswa.
Wildan, salah siswa kelas 11 mengaku bangga tercapainya tuntutan semua siswa SMAN 01 Gondanglegi Kabupaten Malang, karena sudah hampir dua bulan merasa ketakutan atas kalimat yang disampaikan kepada siswa/i SMAN 01 Gondanglegi dengan kalimat akan membawa ke ranah hukum apabila siswa tidak taat dengan peraturan sekolah.
” Siapa mas tidak takut, ya kami kompak demo sebagai wujud solidaritas antar teman satu sekolah SMAN 01 Gondanglegi,” pungkasnya. (Yon/DnD)