Jurnalismalang – Endang Purwanti (43) warga RT 10 RW 10 dusun Segaran Desa Kendalpayak Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang berawal iseng buat handicraft buat sang anak saat sekolah berbuah pendapatan ratusan juta setelah banyak pemesan.
Endang mengaku mengawali bisnisnya tahun 2012 saat dirinya mengantar putranya ke taman kanak-kanak, dengan membuat kerajinan flanel dan jepit rambut buat anaknya.
Niatan menghias sang putra ternyata berbuah manis, banyak ibu sesama wali siswa tertarik memesan dan usaha iseng ini semakin meluas sampai satu kecamatan sehingga mendapatkan uang tambahan.
“Awale iseng aja kok mas eh kok keterusan ,yah lumayan bisa bantu suami dan biaya untuk biaya sekolah anak-anak,” ujarnya, Sabtu,(10/11/2018).
Bisnis usaha sudah sangat dikenal oleh kalangan perkantoran mulai dinas cipta karya ,Bank Tabungan Negara , dealer dan lembaga pendidikan di Kota Malang maupun kalangan TNI dan Polri banyak dipergunakan sebagai buah tangan saat pernikahan dengan mematok harga mulai Rp7500,- sampai 1.000.000.
Sedangkan bahan untuk membuat handicraft pihaknya mendatangkan dari Surabaya dan apabila waktunya mepet juga mengambil bahan baku dari pasar Besar Malang .
Produk produk yang sudah dihasilkan mulai sajadah untuk orang tua ,bantal,sarung bantal, celemek dan vas bunga sebagai buah tangan dan lain sebagainya.
Istri dari Yudi Handoko pegawai negeri sipil dinas cipta karya Kabupaten Malang ini dikaruniai dua orang anak dimana si Bungsu Faris Herlambang masih kuliah di Universitas Wisnuwardhana dan Azzahro siswi SMPN 2 Kota Malang.
Perempuan ini mengaku mengagumi sang konglomerat Bob Sadino itu, lantaran tidak banyak teori dalam berbisnis tetapi langsung praktek dalam menghasilkan uang .
” Saya pernah baca bukunya dengkulmu adalah modalmu,” pungkasnya.
Kendala saat ini dalam menjalankan usahanya bukan persoalan permodalan tetapi mencari sumberdaya manusia yang bisa bekerja sesuai dengan keinginannya.(Yon/DnD)