Jurnalismalang — Media sosial benar benar pisau bermata dua, satu sisi bisa berfungsi positif jika digunakan untuk memperluas jaringan pertemanan atau mendukung usaha profit, namun pada sisi lain bisa menjadi boomerang jika pemilik akun media sosial itu gegabah dan tidak bijak menggunakan salah satu kecanggihan teknologi tersebut.
Seperti akun facebook atas nama Herman Jenggot Harlan yang siang hari ini Sabtu (3/11) kurang lebih dua puluh orang yang mengatas namakan Masyarakat Cinta Indonesia melaporkanya kepada SPKT Polres Malang Kota terkait bukti delik aduan yang berupa print out screen shoot facebook dengan gambar pelecehan kepada Presiden Indonesia, KH Ma’ruf Amin selaku calon Wakil Presiden untuk pemilu 2019 dan Ketua Ansor Yaqud Chollil Qoumas.
“Saya mewakili jutaan warga Indonesia yang sakit hati dengan perlakuan ini (pelecehan), bayangkan saja Kepala Negara kita di edit wajahnya jadi iblis, lalu Kyai kami juga dilecehkan dengan model serupa, dan pimpinan kami wajahnya di edit jadi dajjal iblis bermata satu,” ujar Moh Zakki selaku juru bicara dari gerakan Masyarakat Cinta Indonesia.
Harapan besar kepada instansi ditujukan kepada instansi Kepolisian terkait peristiwa ini, apalagi Kepolisian memiliki team Cyber Crime yang tentunya lebih spesifik dan mudah mengungkap identitas asli pelaku yang sementara diduga warga Riau itu.
“Kami memang tidak terima Ketua kami (Gus Yaqud) di lecehkan seperti ini, beliau itu pimpinan kami di Ansor, yang lebih menyakiti hati kami adalah penghinaan terhadap Ulama dan Presiden, jelas pelaku bagian dari unsur yang mengancam NKRI,” tambah Ketua Ansor Malang Nur Junaidi dengan nada geram
Seperti diketahui pada pukul 12.15 siang ini rombongan pelapor mendatangi kantor Polres Malang Kota dengan membawa bukti pelecehan yang sudah di print out, hanya saja masih dianggap sebagai delik aduan sehingga mereka diminta untuk menyertakan surat pelaporan tertulis.
“Senin minggu depan kami akan kembali dengan surat resmi pelaporan, untuk jam nya nanti kami akan kembali konfirmasi kepada awak media,” tutup Moh Zakki seusai meninggalkan lobi Polres Malang Kota. (Doi/DnD)