MALANG – Memasuki usia yang ke 103 tahun, Kota Malang terus berbenah dan berupaya terus berkembang. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD Perindo Kota Malang, Laily Fitria Liza Min Nelly berharap agar Kota Malang tidak hanya semakin maju tapi juga lebih bermartabat lagi dan lebih menghargai budaya dan sejarahnya.
“Diusia ini tentunya sudah banyak perubahan yang terjadi dikota Malang, mulai dari masa ke masa Pemerintah Daerah juga masyarakat terus berupaya mengembangkan Kota Malang, hingga terbukti saat ini mampu menjadi Kota yang berkembang hingga menjadi jujugan bagi pelajar dan mahasiswa untuk menempuh pendidikan,” terang wanita yang kerab disapa Nelly tersebut beberapa saat lalu.
Namun, dengan perkembangan yang semakin pesat ini, Nelly menghimbau warga Kota Malang tidak sampai melupakan budaya dan sejarahnya.
“Kota Malang inikan kota lintas masa ya, mulai dari jaman kerajaan, kolonial, era kemerdekaan hingga masa sekarang. Tentunya ada banyak peninggalan leluhur, yang sepatutnya kita lestarikan. Belum lagi saat masa kolonial, ada banyak gedung-gedung peninggalan penjajah yang masih kokoh. Dari peninggalan itu kita bisa mengenal sejarah kota kita. Dan dengan kita mengenal sejarah, kita bisa belajar untuk sama-sama mengembangkan Kota Malang,” lanjut Nelly.
Dan lagi, lanjut Nelly, dengan peninggalan-peninggalan leluhur tersebut, sangat berpotensi untuk dijadikan destinasi wisata. Seperti dengan adanya museum Mpu Purwa yang mengenalkan sejarah Kota Malang melalui arca dan prasastinya, “Kemudian juga ada sanggar budaya yang bisa menawarkan kesenian tari topeng malangan, ada juga bangunan peninggalan Belanda yang menawarkan wisata Heritagenya, membuktikan di Kota Malang ini sangat berpotensi untuk destinasi wisatanya,” imbuhnya.
Wanita yang juga pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang ini juga berharap agar Pemerintah Kota bisa berkolaborasi dengan warganya untuk sama-sama mengembangkan potensi wisata yang ada dikota Malang.
“Harapannya pemerintah bisa menjaga dan melestarikan cagar budaya agar mampu menjadi destinasi wisata yang berpotensi kembangkan Kota Malang, selain itu saya juga berharap semakin berkembangnya teknologi tidak menjadikan warga Kota Malang lupa akan budaya dan sejarahnya,” tutup wanita berjilbab tersebut.(Mey/DnD)