Terus Bertambah, UB Malang Kembali Kukuhkan 4 Profesor Dari Berbagai Disiplin Ilmu

Jurnalismalang.com – Bertempat di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UB) Malang, pada Kamis (28/11/2024) akan menggelar acara pengukuhan empat Profesor sekaligus, yakni Profesor dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), serta Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), dimana pengukuhan tersebut semakin menambah daftar jumlah Profesor UB Malang.

Prof. Dr. rer. nat. Abdurrouf, S.Si., M.Si., dari FMIPA, dalam pemaparannya menjelaskan soal “Pemahaman Interaksi Molekul dan Laser dengan Model AIFT”, dimana model AIFT yang Ia gunakan, yakni untuk mempelajari interaksi molekul gas dengan medan laser, yang diharapkan bisa menjadi landasan untuk pengembangan teori terkait pembangkitan sinyal harmonik tinggi pada molekul gas maupun material lainnya.

“Model ini memberikan kontribusi signifikan dalam memahami fenomena seperti ionisasi, disosiasi, hingga pembangkitan sinyal harmonik tinggi (High Harmonic Generation). Kami juga mengeksplorasi aplikasi AIFT untuk sistem termal atau yang dipengaruhi medan luar, guna memperkuat kemajuan sains dan teknologi di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Andi Kurniawan, S.Pi., M.Eng., D.Sc., dari FPIK, dalam pemaparannya menjelaskan soal Teknologi Eko-Akuatik melalui Konsep Brawijaya (Biofilm as Regulator of Adsorption-Desorption for Water Pollution, Justifiable Aquatic Yield, and Sustainability), yang digunakan untuk inovasi teknologi Eko-Akuatik.

Ia menyampaikan bahwa pendekatan inovatif tersebut mendukung keberlanjutan ekosistem perairan dan pengelolaan polusi air, dimana Ia juga berkomitmen untuk menciptakan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya air dan ekosistem akuakultur.

Sedangkan Prof. Dr. M.R. Khairul Muluk, S.Sos., M.Si., dari FIA, memaparkan soal Model Desentralisasi Dinamis untuk Era BANI, dimana Ia menghadirkan solusi sistemik dalam menghadapi tantangan era BANI (Brittle, Anxious, Non-linear, Incomprehensible).


(Prof. Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., M.T.,dari FPIK saat menjelaskan didepan awak media)

Prof. Khairul Muluk mengusulkan model Desentralisasi Dinamis, yang menjaga keseimbangan antara efektivitas pemerintahan pusat dan kemandirian pemerintahan daerah, dimana model tersebut memungkinkan pemerintah daerah tetap kokoh, meskipun sistem pusat menghadapi krisis, seperti yang pernah terjadi selama krisis moneter 1998.

Dan untuk Prof. Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., M.T., dari FPIK, dalam pemaparannya menjelaskan soal FishHab-Spatial Dynamic: Pemetaan Habitat Ikan dengan Pendekatan Spasial-Temporal, dengan mengembangkan model FishHab-Spatial Dynamic, dimana faktor oseanografi seperti suhu permukaan laut dan klorofil-a, memengaruhi distribusi ikan dan produktivitas perairan.

“Fenomena upwelling di Samudra Hindia bagian selatan Bali menjadi indikator kesuburan perairan dan kelimpahan ikan,” jelas Wakil Dekan FPIK jabatan dari Prof. Abu Bakar.

Ia berharap model tersebut dapat mendukung pengelolaan sumber daya laut yang lebih optimal dan berkelanjutan.

Dengan kembali dikukuhkannya keempat profesor tersebut, semakin membuktikan komitmen UB Malang, untuk mencetak akademisi unggul yang memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Bangsa, pasalnya keempat Profesor tersebut dinilai membawa kontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, mulai dari fisika molekuler hingga pengelolaan ekosistem dan pemerintahan.(DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top