Jurnalismalang.com- Pj. Walikota Malang, Wahyu Hidayat, pada Kamis (18/07/2024), menghadiri acara Job Fair Kota Malang 2024, yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DTK-PMPTSP), bertempat di Mall Pelayanan Publik Merdeka, Jalan Merdeka Timur Kota Malang.
Ditemui disela acara, Wahyu mengungkapkan bahwa jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, pada tahun 2024 jumlah pencari kerja dan angka pengangguran terbuka di Kota Malang mengalami penurunan, dimana hal tersebut membuktikan bahwa iklim investasi, peluang pekerjaan dan peningkatan keterampilan UMKM berjalan lancar.
“Job fair ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengurangi angka pengangguran terbuka di Kota Malang. Kita memang tidak hanya tergantung pada perusahaan-perusahaan yang membuka lokernya, tapi kita juga memfasilitasi pada UMKM supaya mereka bisa meningkatkan keterampilannya,” ungkap Wahyu.
Berdasarkan pengamatannya di lapangan, ada 2 kesulitan yang masih sering dialami oleh para pelaku UMKM, yakni akses permodalan dan pemasaran, dimana 2 persoalan tersebut yang saat ini sedang menjadi fokus konsentrasinya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Terkait permodalan ada beberapa skenario, apalagi kita ada BPR. Apabila untuk UMKM itu akan ada kemudahan-kemudahan. Termasuk juga ada fasilitas perbankan yang lain, kita akan fasilitasi agar mereka juga dapat kesempatan terkait permodalan,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, S.STP, M.Si., menyampaikan, acara Job Fair yang bekerjasama dengan 17 perusahaan tersebut menyasar lulusan SMA dan SMK sederajat, yang harapannya dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,8 % dan salah satunya yang terbesar adalah dari lulusan tersebut, bisa menurun.
“Tadi sudah banyak perusahaan dari berbagai sektor, bisa merekrut tenaga kerja yang asli dari Kota Malang, sehingga TPT kita di tahun 2024 ini bisa turun,” sampainya.
Arif pun menuturkan, meski acara tersebut hanya mini jobfair dan tidak sebesar jobfair di hall, namun hal tersebut tidak mengurangi antusiasme para pencari kerja dari lulusan SMA dan SMK sederajat, untuk mengkuti acara job fair tersebut.
“Awal kita membuka pendaftaran online itu enam ratus, ternyata permintaan offlinenya banyak. Makanya hari ini yang offline tetap kita fasilitasi,” imbuhnya.(DnD)