Jurnalismalang.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, SE., menanggapi keluhan warga Kelurahan Dinoyo yakni Ketua RW 04, Atfiah El Zam Zami, soal pemberian bantuan Dana Pokok Pikiran (Pokir) dari salah satu anggota DPRD dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Malang, yang dinilai tidak sesuai.
Dalam pernyataannya, Atfiah mengatakan bahwa Ia dijanjikan mendapat 4 set alat kesenian hadrah atau banjari, namun hanya menerima 1 set alat, tidak sesuai dengan yang tertuang dalam Berita Acara Serah Terima (BAST).
Made menegaskan bahwa Pokir berasal dari usulan masyarakat, sementara para legislator hanya meneruskan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, untuk diteruskan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya lalu kepada masyarakat.
“Seharusnya Pokir ini DPRD hanya meneruskan usulan masyarakat ke Bappeda, yang kemudian diinventaris usulan DPRD dari pokir, dibagi ke masing-masing OPD. Karena DPRD tidak boleh menyalurkan pokir secara langsung ke masyarakat. Hanya sebatas mengantar saja. Saya juga sudah mewanti-wanti, bahwa pokir itu bukan dari pribadi anggota DPRD tapi dari APBD,” ungkap Made kepada awak media.
Pihaknya sudah mengingatkan para legislator, supaya dalam usulan pokir harus sesuai dengan kamus usulan yang diterbitkan oleh Pemkot Malang, dan apabila tidak sesuai, otomatis tidak bisa masuk dalam usulan pokir.
“Usulan Pokir pak Jose soal alat kesenian hadrah itu masuk, karena bagian dari pelestarian budaya dan peningkatan kegiatan ibadah,” sambung Made.
Made pun meminta kepada masyarakat yang sudah menerima tapi tidak sesuai tanda tangan, untuk menyampaikan kepada pihak kelurahan, kemudian ke camat, selanjutya kepada Bappeda, Ia pun akan segera mengkomunikasikan hal itu dengan Jose Rizal, agar segera terselesaikan.
“Kita jangan suudzon dulu, karena DPRD tidak bisa memanipulasi, dan tidak menerima duit sama sekali untuk membeli alat itu, kecil kemungkinan ada penyalahgunaan. Nantu akan saya konfirmasi ke Pak Jose supaya segera clear,” tandasnya. (DnD)