Luar Biasa, Misa Perdana Gereja ITN Malang Bersamaan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Jurnalismalang – Misa Perdana Gereja ST. Thomas Aquinas berasa istimewa, pasalnya misa perdana gereja milik Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini, bertepatan dengan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam pada Minggu (24/11/2019).

Menurut BX Soeherman, Pendiri Yayasan P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional), dengan digelarnya misa perdana maka gereja sudah bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kampus dan masyarakat sekitar.

“Tempat ibadah yang berada di ITN Malang ini, sebagai simbol kerukunan, pencerminan Bangsa Indonesia yang bermacam-macam suku, ras, namun bisa bersatu. Harapan saya tempat-tempat ibadah yang telah direncanakan oleh ITN segera bisa berdiri. Dengan begitu kampus ITN bisa menjadi cermin sebagai kampus Pancasila,” ungkap Soeherman usai mengikuti misa perdana.

Proses pembangunan Gereja ST. Thomas Aquinas telah berlangsung dua tahun lebih, dimana peletakkan batu pertama dimulai bulan Februari 2017 yang lalu.

Meski belum peresmian, namun keberadaan gereja yang menelan biaya 4 miliar rupiah itu, sudah bisa digunakan untuk ibadah. Sebelum misa pada hari Minggu, ibadah diawali dengan ibadah sore pada hari Sabtu (23/11/2019) oleh mahasiswa KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik), Orang Muda Katolik, dan umat sekitar kampus 2 ITN Malang.

“Kemarin kami perkirakan sekitar 300 umat, tapi hari ini yang hadir sampai kurang lebih 700 umat,” tambah Romo Agus, Pastor Paroki Blimbing Kota Malang.berharap bantuan untuk penyelesaian gereja dananya bisa terus mengalir.

Dikatakan Romo Agus, hari misa perdana ini memang bertepatan dengan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Merupakan perjalanan puncak Liturgi, pada Minggu terakhir kalender liturgi Katolik Roma. “Ya untuk mudah diingat dan membawa berkat bagi semua,” imbuh Romo Agus.

Masih menurut Romo Agus, kampus ITN Malang merupakan satu-satunya kampus di Malang yang membangun dan mempersiapkan lima tempat ibadah. ITN menjadi pioner untuk kampus yang menawarkan keragaman. Diharapkan ITN Malang menjadi miniatur Indonesia yang penuh damai.

“Nilai keistimewaan ini (dengan adanya berbagai tempat ibadah) harus ditawarkan menjadi destinasi wisata religi. Tidak hanya untuk kampus, tapi juga untuk masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Perlu diketahui ITN Malang telah memiliki tiga tempat ibadah dari lima tempat ibadah yang direncanakan di kampus 2. Setelah masjid yang terlebih dahulu berdiri, sekarang Kampus Biru telah memiliki gereja dan pura. Uniknya posisi gereja bersebelahan dengan pura dan satu kompleks dengan masjid. (Mit/DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top