Jurnalismalang – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) ternyata menduduki peringkat keempat dalam publikasi ilmiah dari 4.000 Perguruan Tinggi se Indonesia, yang disampaikan langsung oleh perwakilan Kemenristekdikti RI, dalam Pelatihan Verifikator Science and Technology Index (SINTA) yang digagas oleh ITN Malang di salah satu hotel di Kota Malang.
Menurut Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT., pihaknya terus melakukan peningkatan dan percepatan publikasi ilmiah dari kalangan akademisi ITN Malang, karena hal itu merupakan salah satu tugas dari ITN Malang untuk turut memberikan sumbangsih dibidang pendidikan dan teknologi di tingkat nasional maupun internasional.
“Pada Sentra KI di ITN Malang harus dikuatkan dengan pembuatan program, supaya bisa mensupport tenaga pendidik yang terus mendapatkan target dalam Karya Ilmiah, yang ternyata banyak digunakan oleh beberapa instansi maupun Perguruan Tinggi di tingkat nasional dan internasional. Termasuk saat ini sudah ada Hak Paten Sederhana, jika sebelumnya hanya ada Hak Cipta dan Hak Paten, kini ditengahnya sudah ada Hak Paten Sederhana, malah Hak Cipta langsung bisa masuk ke Hak Paten Sederhana,” ungkap orang nomor satu di ITN Malang itu.
Sementara itu Juldin Bahriansyah, ST.,M.Si, Kasubdit Valuasi dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual Ristekdikti mengungkapkan, salah satu syarat dari akreditasi Perguruan Tinggi adalah jumlah publikasi jurnalnya. Sehingga dengan adanya SINTA ini, maka verifikator ditiap Perguruan Tinggi, akan mempermudah publikasi di masing-masing Perguruan Tinggi.
“Verifikator selalu ada di tiap Perguruan Tinggi ya minimal satu lah, karena verifikator adalah administrator yang melakukan verifikasi dan menjamin kebenaran data penulis jurnal sebelum muncul pada tampilan publik SINTA. Sehingga semua karya yang akan dipublikasikan harus benar murni dan tidak ada plagiasi, semua ini berdasarkan sistem komputerisasi, sehingga saat datanya masuk akan langsung dicek apakah karyanya sudah pernah ada atau sejenis,” tambah Juldin saat ditemui awak media.
Untuk diketahui, Kemenristekdikti RI bekerja sama dengan ITN Malang, menggelar pelatihan verifikator Science and Technology Index (Sinta) yang diikuti 75 orang perwakilan dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.(DnD)