Ratusan Aktivis Peduli Sampah Curhat di Lapangan Rampal Kota Malang

Jurnalismalang – Permasalahan sampah menjadi perhatian serius dari pemerintah, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pada sektor Pariwisata diseluruh Indonesia, bahkan melemahnya rupiah terhadap dollar, akan diperbaiki dengan meningkatkan kunjungan wisata baik dari sektor pendapatan dari wisatawan dalam negeri, maupun wisatawan manca negara.

Dirjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Danis H. Sumadilaga yang hadir dalam pembukaan Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah Tahun 2018 di Lapangan Rampal Kota Malang mengungkapkan, sektor Pariwisata menjadi perhatian serius dari Pemerintah Republik Indonesia, untuk menarik kunjungan wisatawan dari manca negara ke beberapa daerah, salah satu yang kota yang menjadi konsentrasi dan sering menjadi destinasi wisata adalah Malang Raya yang terdiri dari Kota Malang, Kota Batu maupun Kabupaten Malang.

“Seindah atau secantik apapun tempat wisata, jika banyak sampah yang mengotorinya tentu akan membuat wisatawan menjadi ‘illfeel’ (perasaan tidak suka) terhadap daerah tersebut dan akan mengurungkan niatannya dalam berkunjung. Untuk itulah, mari kita semua saling menjaga kebersihan wilayah, agar Indonesia Bebas Sampah dan menciptakan masyarakat yang bersih dan sehat,” ungkap Danis didepan ratusan aktivis persampahan dari seluruh Indonesia.

Danis H. Sumadilaga menambahkan, ini merupakan jambore yang ketiga harus ada keberlanjutan dengan jambore sebelumnya, dimana kali ini jambore yang mengangkat tema ‘Pembiayaan Pembangunan dan Keberlanjutan Pengelolaan Sampah’, terus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, dimana nantinya hasil Jambore ketiga ini akan memunculkan saran kepada pemerintah untuk mengurangi sampah, karena undang-undang dan peraturan sudah lengkap, tinggal proses kebijakan diterapkan di Pemerintah Daerah.

“Energi dari sampah akan diujicoba di 12 kota besar di Indonesia, karena permasalahan sampah dari hulu ke hilir, salah satunya masalah sampah plastik atau tas kresek, Kementrian PUPR telah memanfaatkan sampah plastik yang telah dicacah untuk dijadikan campuran aspal plastik,” imbuh Danis H. Sumadilaga saat ditemui oleh awak media.

Hal senada diungkapkan oleh Mohamad Bijaksana Junerosano, Penanggung jawab Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah Tahun 2018, bahwa kesadaran masyarakat terkait penanggulangan sampah saat ini sangat tinggi, untuk itu tinggal menyadarkan masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah organik/anorganik.

“Ratusan aktivis persampahan dari Perguruan Tinggi, LSM, instansi pemerintah, perusahaan swasta dan BUMN, lembaga filantropi yang berkumpul di Lapangan Rampal Kota Malang sampai tiga hari kedepan, akan saling curhat terkait kesadaran masyarakat dimasing-masing kota atau kabupaten wilayahnya, yang akan disinkronkan dengan kebijakan undang-undang dan peraturan pemerintah daerah, sehingga akan ketemu antara Top Down dan Bottom Up dan menciptakan sebuah rumusan yang akan diberikan kepada pemerintah,” pungkas Mohamad Bijaksana Junerosano saat mendampingi Kementrian PUPR, Kamis (13/09/2018). (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top