Jurnalismalang.com – Universitas Brawijaya (UB) Malang, pada Sabtu (13/07/2024) menggelar Seminar Internasional Palestina bertajuk “Solidarity And Humanity, Standing Together For Palestine”, dimana dalam acara tersebut juga dilakukan pemberian beasiswa study di Fakultas Kedokteran untuk beberapa warga Palestina, yang bekerjasama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
Sekretaris UB Malang, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P.,M.Si., menyampaikan, Seminar Internasional Palestina itu diharapkan mampu mendorong Pemerintah khususnya Indonesia dan negara-negara lain seperti Malaysia, untuk bersepakat membuat solusi guna menyelesaikan konflik Palestina.
“Upaya ini dilakukan oleh semua pihak sebetulnya, termasuk kita tentunya yang merupakan bagian dari umat manusia. Dorongan tersebut seperti berbagai kebijakan, bahkan bisa jadi kalau kebijakannya harus embargo ya embargo. Nanti berbagai pakar akan mengulas itu secara mendalam dari berbagai perspektif,” sampainya.
Ia melanjutkan bahwa UB Malang sudah sejak lama perduli terhadap Palestina, bahkan sejak awal terjadinya konflik hingga terus berkembang sampai saat ini, dan seluruh dunia juga telah sepakat bahwa apa yang terjadi di Palestina bukan lagi perang, tetapi sudah menjadi genosida, karena melibatkan masyarakat terutama anak-anak.
“Ini lebih ke pemusnahan, nah ini kita berdiri pada posisi membela yang lemah, jadi urusannya bukan lagi soal agama, tapi kemanusiaan. Sehingga kita mendorong agar konflik ini segera selesai dengan berbagai cara, seperti penggalangan dana dan saat ini Seminar Internasional Palestina bekerjasama dengan BSMI,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Imam Syafi’i menuturkan, kerjasama UB dengan BSMI yakni terkait beasiswa pendidikan di bidang kedokteran, dan akan diberikan kepada beberapa warga Palestina, yang sudah terdata dalam kontrak kerjasama yang diajukan, dimana dari 10 nama yang diajukan, masih akan dilakukan pertimbangan berapa nama yang akan mendapatkan beasiswa dari UB dan BSMI.
“Jumlahnya kemarin diajukan sekitar sepuluh nama, mungkin nanti ada pertimbangan yang diterima berapa. Kalau untuk beasiswa seperti apa yang akan diberikan, itu masih menunggu kebijakan dari Fakultas Kedokteran, karena mereka yang punya skenario mana yang akan diterapkan,” jelasnya.(DnD)