Jurnalismalang – Talkshow Sinergi Keuangan Syariah dalam ajang Road to Festival Syariah (Fesyar) Jawa tahun 2022 yang diadakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) wilayah Malang, juga menggelar Lomba Wirausaha Muda Syariah bagi para peserta, setelah dua hari mengikuti Capacity Building dan Business Matching.
Lailatus Saidah, Owner Piengalam mengaku bangga bisa menjadi juara dalam Lomba Wirausaha Muda Syariah yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI), setelah dirinya diberikan kesempatan untuk memacu kreatifitas dalam ajang Road to Festival Syariah (Fesyar) Jawa tahun 2022.
“Disini saya mengucapkan terima kasih kepada BI Malang, karena memberikan pembinaan bagi UMKM di Kota Malang, baik dalam strategi berwirausaha, cara penghitungan keuangan dengan memberikan materi akuntansi dasar yang hal ini tidak didapatkan dimanapun kecuali acara yang digelar oleh BI Malang. Dalam berwirausaha, kami juga dituntut untuk sustainable, sabar dan berinovasi, seperti yang sudah dilakukan oleh Piengalam disaat pandemi, dimana kita melakukan diversifikasi produk di bulan Desember 2020, kini Piengalam bisa membuka lapangan pekerjaan bagi saudara dan tetangga hingga mencapai 15 karyawan,” ungkap Lailatus Saidah saat ditemui usai mengikuti acara Road to Festival Syariah (Fesyar) Jawa tahun 2022.

(Lailatus Saidah Owner Piengalam dan Yulinda Nordiana Pengelola Piengalam menjadi Juara 1 Lomba Wirausaha Muda Syariah yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) wilayah Malang)
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, berangkat dari keterbatasan di masa pandemi tadi dengan mengangkat heritage Kota Malang, ternyata memberikan rejeki tersendiri bagi UMKM asal Sawojajar Kota Malang itu, desain topeng malangan dan memberikan nama Pie Ngalam (bahasa walikan dari Malang) diharapkan dapat mengangkat nama Malang pada tingkat nasional maupun internasional.
“Untuk rasa-rasa dari Piengalam semua bahan berasal dari komoditi dari Malang Raya, mulai varian rasa buah pisang, jeruk, strawberry, telo ungu, apel, susu juga kopi semua yang digunakan berasal dari komoditi dari malang raya baik dari segi bahan maupun rasanya, sehingga Piengalam adalah sebuah cemilan yang cukup aman, lezat dan bergizi,” imbuh Yulinda Nordiana pengelola Piengalam.
Terkait inovasi, rencananya di bulan September ini Piengalam akan mengembangkan pemasaran ke Blitar dan Kediri, dengan menambah rasa baru seperti kacang-kacangan, cinamon dan ginger yang merupakan bahan dan warisan budaya asli Indonesia dari Malang.
Sementara itu Doddi Sartono, Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Malang menambahkan, pembinaan UMKM akan terus dilakukan oleh BI Malang, karena UMKM menjadi basic pertumbuhan ekonomi di Malang Raya, dengan cara memberikan literasi, edukasi kegiatan produksi dan skala prioritas dari UMKM itu sendiri. (DnD)