Jurnalismalang – Diberlakukannya kebijakan PPKM Level 4 berdampak pada segala aspek usaha, baik itu sektor Pariwisata, Jasa hingga sektor pertanian. Melihat keterbatasan untuk pemasaran hasil bumi akibat adanya pembatasan kegiatan di masyarakat, membuat Laskar Foundation dari Jawa Timur Park (JTP) Group untuk berkontribusi positif, dengan membeli apel dan jeruk serta sayuran organik langsung dari petani di Kota Batu.
Titik Ariyanto, Marketing & Public Relation Manager Jatim Park Group mengatakan, Apel yang dibeli dari petani keseluruhan sejumlah 1.000 kg ditambah dengan 500 kg kilogram
jeruk. Sedangkan hasil pertanian lain berupa 500 kg sayuran organik segar seperti lettuce, tomat chery, andewi merah, brokoli, pokchoi dan masih banyak lagi jenisnya.
“Buah dan sayuran yang dibeli dari petani, akan dibuat satu paket dengan sembako, sehingga Laskar Foundation Jatim Park Group akan membagikan 1.000 paket kepada 600 tenaga kesehatan di Kota Batu, serta warga di Kota Batu yang sedang menjalani isoman atau isolasi mandiri, yang tidak bisa keluar rumah untuk bebas beraktivitas atau berbelanja,” ungkap Titik Ariyanto yang dihubungi oleh Jurnalismalang.com.
Salah satu alasan pembagian 600 paket bagi tenaga kesehatan, karena tenaga kesehatan setiap hari harus berjuang di garda terdepan, untuk menangani pasien Covid 19 yang terpapar dan membutuhkan perawatan medis. Untuk itulah, kegiatan pembagian paket sembako, buah dan sayuran oleh Laskar Foundation Jatim Park Group terus dikebut mulai senin hingga rabu (11/08/2021) hari ini.
Titik menambahkan, hal ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dari Laskar Foundation JTP Group kepada nakes dan warga yang isoman agar kondisi kesehatan mereka terjaga. Ditargetkan pendistribusian paket sembako serta buah dan sayur tersebut, merata di 5 puskesmas, 6 rumah sakit serta 1 shelter yang ada di Kota Batu.
“Meskipun tempat wisata selama hampir satu setengah tahun ini kembang kempis, tetapi Jatim Park Group melalui Laskar Foundation berkomitmen semaksimal mungkin untuk bisa peduli, memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkas wanita yang selalu energik itu.
Sementara itu H.Suntakim, petani apel dari Dusun Bulukerto mengaku senang karena hasil panennya dibeli langsung oleh JTP Group, karena dirinya sebelumya juga bingung mau dikemanakan hasil panen yang terbentur oleh PPKM ini, ditambah harga jual apel yang turun dari Rp 10 ribu menjadi Rp 8,5 ribu setiap kilonya.
“Kami dari petani bingung mau jual kemana hasil pertanian ini, karena akses berjualan dibatasi PPKM ditambah daya beli masyarakat mengalami penurunan, mengakibatkan harga apel harus diturunkan meski hal itu juga tidak terlalu berdampak signifikan terhadap banyaknya apel atau jeruk yang terjual,” keluh Suntakim. (DnD)