ITN Malang dipercaya sebagai Pendamping Program SMK Pusat Keunggulan Tahun 2021

Jurnalismalang – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ditetapkan sebagai perguruan tinggi Pelaksana Pendampingan Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan Tahun 2021 yang ditandatangani Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut, ITN Malang menjadi satu diantara 146 perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia yang akan melakukan pendampingan Program SMK Pusat Keunggulan. Dari jumlah tersebut ada 19 perguruan tinggi yang berada di Jawa Timur. Selain ITN Malang juga ada total 6 perguruan tinggi negeri dan swasta di Malang yang mendapat kesempatan sama.

Setelah ditetapkan, maka ITN Malang dengan 15 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri hari ini melakukan “Rapat Koordinasi Pelaksana Pendampingan Pusat Keunggulan Tahun 2021, Program SMK 4 Tahun dan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama” di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Senin (03/05/2021). 15 SMKN tersebut dari Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Surabaya, Mojokerto, Tulungagung, Trenggalek dan Nganjuk.

“Beberapa waktu lalu ITN Malang ditetapkan sebagai salah satu perguruan tinggi Pelaksana Pendamping Program SMK Pusat Unggulan dari Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud. Untuk institut di Jawa Timur hanya ITN Malang dan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember),” kata Rektor ITN Malang, Prof. Dr.Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, saat memberi sambutan.

Menurut rektor, di Jawa Timur ada banyak SMK yang menyelenggarakan pendidikan 4 tahun. Sehingga akan banyak yang bisa dilakukan ketika ITN Malang bisa bersinergi dengan SMK yang didampinginya. Salah satu pendampingan pada level program studi, yaitu SMK yang menyelenggarakan pendidikan 4 tahun akan ada pengakuan SKS ketika masuk ke perguran tinggi dari mata pelajaran yang sudah ditempuh.

“Umumnya untuk mendapatkan ijazah sarjana mahasiswa harus menempuh 144 SKS. Kami sepakat di level institut ada pengakuan SKS dari SMK program 4 tahun, minimal 18 SKS dan maksimal 24 SKS. Artinya, kalau kita hitung calon mahasiswa hanya menempuh 120 SKS. Masing-masing mahasiswa bisa menempuh 7 sampai 7,5 semester bergantung indeks prestasi mahasiswa tersebut,” jelas rektor.

( Rektor ITN Malang, Prof. Dr.Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, )

Ada beberapa tugas yang menunggu ITN Malang sebagai pelaksana pendampingan. Seperti yang tertuang dalam surat keputusan, yakni melaksanakan koordinasi dengan unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, melakukan pendampingan pemenuhan 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan implementasi link and match dengan dunia kerja, memfasilitasi pelatihan pelaksanaan in house training kepada kepala sekolah dan guru di SMK pelaksana Program SMK Pusat keunggulan serta pengawas sekolah.

Kemudian, memfasilitasi implementasi pembelajaran berbasis komunitas kepada kepala sekolah dan guru di SMK pelaksana Program SMK Pusat keunggulan serta pengawas sekolah, pendampingan kepala sekolah di SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan SMK, pendampingan penggunaan teknologi bagi kepala sekolah dan guru di SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan dan penyusunan, pemantauan, evaluasi, dan pelaksanaan tindak lanjut capaian pembelajaran di SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan.

Terpilihnya ITN Malang menjadi perguruan tinggi Pelaksana Pendamping Program SMK Pusat Keunggulan tidak lepas dari peran serta SMKN 6 Malang. Perlu diketahui sebelumnya ITN Malang dan SMKN 6 Malang sudah terlebih dahulu menjalin MoU pada awal April 2021 yang lalu.

“Kami berterimakasih ke Kepala Sekolah SMKN 6 yang sudah menjembatani pertemuan ini. Momen kali ini menjadi program ITN sebagai perguruan tinggi dan sekolah untuk saling bersinergi dalam perencanaan dan pengelolaan program SMK Pusat Keunggulan,” imbuh rektor.

Jalinan MoU ITN Malang dengan SMKN 6 Malang dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMKN 6 Malang, Drs Sidik Priyono. Menurut Sidik, tanggal 8 April kemarin SMKN 6 Malang sudah melaksanakan MoU dengan ITN Malang. Kegiatan MoU mencakup 4 hal, yakni support ITN Malang terhadap program pendidikan 4 tahun di SMK, sehingga siswa tidak perlu mengulang materi yang sama saat meneruskan kuliah, matrikulasi dari SKS yang sudah ditempuh di SMK, pengabdian masyarakat, serta kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

“Program link and match tidak hanya dengan industri namun juga dengan perguruan tinggi. Maka, kami coba mengondisikan dengan perguruan tinggi ITN Malang. Karena prinsip SMK itu kan BMW – bekerja, melanjutkan, dan wirausaha. Ini yang akan kita laksanakan dengan ITN dalam kerjasama dengan SMK di Propinsi Jawa Timur. Semoga ITN Malang juga bisa memberikan yang terbaik, karena ITN Malang juga menjadi Pelaksana Pendamping Program SMK Pusat Keunggulan dengan nomor urut 77 di SK Dirjen Vokasi,” beber Sidik.

Pengakuan ITN Malang terhadap matrikulasi 18 sampai 24 SKS diapresiasi oleh Sidik. Harapannya ketika siswa SMK program 4 tahun melanjutkan ke perguruan tinggi tidak akan sama dengan yang hanya menempuh 3 tahun. “ITN mengakui minimal 18 sampai 24 SKS. Sehingga anak-anak kita yang SMK 4 tahun bisa mendapatkan jenjang lebih cepat (lulus) dari pada yang 3 tahun. Kalau mungkin ada jurusan tidak sama (dari yang sudah disepakati) silahkan berkoordinasi dengan masing-masing jurusan yang ada di ITN Malang,” tuntas Sidik. (Hms/DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top