Jurnalismalang – Setelah melontarkan petisi dan menggegerkan warganet pada 3 oktober 2018 lalu, terkait permasalahan intimidasi pihak sekolah kepada Verrel Senjaya putra pertamanya, akhirnya pada tanggal 5 oktober 2018 sekitar jam 19.30, pihak sekolah mendatangi rumah Jeanny untuk meminta maaf.
“Saya kaget saja, pagi jam 10 saya terima surat dari sekolah untuk saya melakukan klarifikasi terkait petisi saya dan meminta untuk datang ke SDK Santa Maria 2, akan tetapi malamnya pihak sekolah sudah beritikad baik untuk datang ke rumah.
Meskipun pihak sekolah telah mendatangi rumah Jeanny dan meminta maaf, tapi tidak sekonyong konyong membuat mama muda berparas cantik itu mencabut petisinya, sebab bukan permohonan maaf yang menjadi target keluarga Jeanny.
“Kalau permasalahan maaf memaafkan, saya pasti memaafkan dan sudah memaafkan, hanya saja saya butuh pengurus yayasan Dharma Putri mengetahui dan mengevaluasi permasalaham ini, setelah yayasan ketemu saya dan keluarga, saya janji pasti akan menutup petisi tersebut,” tambahnya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya pagi tadi, Senin (08/10/2018) sekitar jam 10.00 WIB di salah satu rumah makan di Kota Malang, telah terjadi pertemuan antara pihak yayasan, pihak sekolah dan keluarga Jeanny. Seperti tujuan utamanya, pagi tadi Jeanny menceritakan secara gamblang permasalahan sebenarnya yang di alami Verrel.
“Verrel tidak bisa saya hadirkan sebab dia sekolah dan dari pihak yayasan maupun Pihak sekolah sudah meminta maaf dan berterima kasih karena kami bersedia berbesar hati memaafkan dan tidak memperpanjang masalah ini. Saya sangat berterima kasih pihak Perkumpulan Pengurus Dharma Putri (yayasan) serta pihak sekolah telah beritikad baik untuk bertemu, meminta maaf dan mendengarkan keluh kesah kami, agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi dan pihak yayasan pun menyanggupi untuk melakukan evaluasi dan memperbaiki kualitas SDK Santa Maria 2,” tutup Jeanny.(doi/DnD)