Malang – Wali Kota Batu, Jawa Timur, Edy Rumpoko secara resmi telah mendaftar sebagai calon ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menurut Edy Rumpoko, Walikota Batu, dalam waktu dekat, dirinya akan mengunjungi beberapa klub sepak bola untuk mendukung dirinya sebagai Ketua Umum PSSI dan menyamakan visi misi dalam pencalonannya.
“Setelah berkas menjadi ketua umum PSSI sudah saya lengkapi, maka saya akan mengunjungi sejumlah klub, mulai dari Jawa Timur, Makassar, Kalimantan dan Papua. Saya sudah memiliki kedekatan dengan sejumlah klub sepak bola di Indonesia, bahkan, saya yang mendorong pembentukan tim Persiba Balikpapan dan Borneo FC,” ungkap Edy Rumpoko di Balaikota Among Tani Kota Batu.
Edy menambahkan, dirinya tidak akan menggunakan uang untuk mengajak klub mendukung dirinya, karena dirinya ingin mengajak semua klub di Indonesia untuk mewujudkan kompetisi yang sehat, memerangi mafia sepakbola dan mencari bibit pemain mulai dari kompetisi kampung atau daerah.
“Saya tetap akan berkoordinasi dengan klub-klub yang memiliki suara yang cukup banyak. Saya tidak pakai uang, tidak pakai macam-macam. Saya hanya ingin meletakkan konsep pengelolaan sepak bola Indonesia ke depan,” jelas putra Alm. Ebes Soegiyono yang pernah menjabat sebagai Walikota Malang.
Selain mengunjungi klub sepak bola, Walikota Batu itu juga akan mengunjungi sejumlah suporter sepak bola, karena suporter tidak memiliki suara dalam memilih Calon Ketua Umum PSSI, akan tetapi pengelolaan sepak bola tidak bisa dipisahkan dari suporter.
“Saya akan bersilaturrahmi ke klub, tidak hanya klub, tapi saya juga akan bersilaturrahmi ke suporter-suporter. Saya akan kulonuwun terlebih dahulu, karena sepak bola ini tidak bisa dipisahkan dari suporter,” tambahnya.
“Jadi jangan hanya dilihat supporter selalu rentan membuat kegaduhan, suporter yang selalu membuat kerusuhan. Tetapi suporter juga memiliki loyalitas pada klub kebanggaannya,”ungkapnya.
Edy juga berjanji, jika terpilih menjadi ketum PSSI, ia akan menerapkan transparansi pengelolaan sepak bola di Indonesia. Termasuk seluruh anggaran yang digunakannya.
“Transparan itu artinya semua anggaran yang dikelola oleh PSSI itu diketahui oleh khalayak,” ungkapnya.
Ketua umum yang baru bakal dipilih pada Kongres Pemilihan di Makassar, 17 Oktober 2016. Agenda tersebut merupakan keputusan dari Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 3 Agustus 2016.(DnD)