Peringati Hari Musik Nasional, Museum Musik Indonesia Berbenah dalam Program

Jurnalismalang – Tampuk kepengurusan Museum Musik Indonesia di Malang dilakukan perombakan, hal itu dilakukan untuk melakukan penyegaran program, dengan menampilkan wajah-wajah baru dalam struktur pengurus.

Pongki Pamungkas, Pembina Museum Musik Indonesia (MMI) mengatakan, perkembangan teknologi mengakibatkan perubahan segmentasi musik termasuk pelayanan museum harus lebih diperhatikan secara serius.

“Pola pikir dan konsep pengembangan Museum Musik Indonesia, selama ini hanya berfokus pada bagaimana mengkoleksi segenap koleksi-koleksi musik dari seluruh dunia. Tetapi Museum Musik yang saya harapkan kedepan, bukan sekedar museum tetapi harus menjadi bagian pengembangan musik. Kota Malang bukan lagi Kota Musik yang terkemuka, dengan perubahan pola pikir maka Museum Musik harus membuat sebuah bisnis, harus jelas revenue, profit dan cost nya bagaimana, termasuk panitia acara harus diberikan bagian profit,” ungkap Pongki.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, dirinya ingin adanya sebuah panggung untuk bermain musik, stand up komedi atau kesenian lainnya. Tinggal dilihat apa yang diinginkan anak jaman sekarang, musik seperti apa yang disukai, mulai K-Pop, Koplo atau sejenis Sheila on 7 bahkan Dewa 19.

“Kita lihat dulu pasarnya, baru kita buat panggungnya untuk mereka, tidak menutup kemungkinan akan ada Tribute Sheila on 7, mungkin sambil mendatangkan Duta atau Eros, bahkan tidak menutup kemungkinan Ahmad Dhani kita hadirkan untuk menunjang bisnis Museum Musik Indonesia. Supaya tiap bulan, para pengurus MMI tidak jantungan mengurusi gaji karyawan,” harap Pongki.


(Pongki Pamungkas bersama Ketua Museum Musik Indonesia menjelaskan program kedepan)

Sementara itu Ratna Sakti Wulandari (Nana) yang terpilih sebagai Ketua Museum Musik Indonesia menggantikan Hengki Herwanto yang selama hampir 14 tahun menjadi nahkoda MMI menjelaskan, untuk program detail belum bisa disampaikan saat ini karena masih perlu dibahas lagi, yang jelas ada program Nusantara Bernyanyi dimana akan mengadakan lomba menyanyi lagu daerah bagi anak usia SD dan SMP.

“Kita semua tahu dan sangat miris anak jaman sekarang malah tidak mengerti lagu daerah, dan mengertinya lagu kekinian. Sehingga salah satunya dengan cara menyanyikan Lomba Nusantara. Selain itu juga ada program kerjasama dengan Mahasiswa UB dalam hal bernyanyi, tetapi akan dibahas lebih lanjut,” pungkas Nana sapaan akrabnya.

Untuk diketahui, Gedung Cendrawasih yang ditempati Museum Musik Indonesia bisa dibuat konser musik atau stand up komedi, satu hingga dua kali dalam seminggu, tinggal dibangun tribun baru untuk menyampaikan pertunjukan. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top