Pemkot Malang Siap Fasilitasi Bekraf 181 Milyard

Jurnalismalang – Antusias yang sangat tinggi anak-anak muda dalam mengikuti Bekraf Developer Day (BDD), Sabtu (03/07/2019) di Kota Malang, membuat Pemerintah Kota Malang menyiapkan pembangunan gedung beserta fasilitasnya untuk Program unggulan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), agar semakin banyak startup baru dari Kota Malang yang dapat meningkatkan sektor Ekonomi Kreatif.

Deputi Infrasturktur Bekraf Hari Santoso Sungkari mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan pakar dan pelaku industri kreatif digital, yang mampu menginspirasi peserta dalam mengembangkan sub sektor aplikasi dan game.

“Saya memilih Kota Malang karena saya melihat perkembangan ekonomi disini sangat maju bersama Balikpapan yang sudah tidak usah diragukan lagi masalah ekonomi kreatifnya. Saya juga melihat di Malang banyak anak muda yang sangat berpotensi dalam menunjang ekonomi kreatif, silahkan munculkan kreatifitas dari kalian anak-anak muda, karena akan banyak dana yang masuk untuk mendanai pengembangan bisnis startup kalian,” jelas Deputi Infrasturktur Bekraf Hari Santoso Sungkari dihadapan 1.400 anak muda dari berbagai kota di salah satu hotel di Kota Malang.

Deputi Infrasturktur Bekraf Hari Santoso Sungkari mencontohkan, aplikasi Gojek yang merupakan aplikasi anak bangsa dimana pemilik Gojek sangat paham solusi dari kemacetan di beberapa kota, sarana angkutan online dengan motor atau mobil, sangat membantu siapapun yang terjebak kemacetan.

“Beberapa contoh startup sengaja didatangkan ke Malang, agar anak muda yang hadir semakin termotivasi dalam berkreatifitas,” tambahnya.

Sementara itu Sutiaji, Walikota Malang tak ingin ketinggalan, di Malang sudah ada SDM, lingkungan yang kondusif, sehingga pemerintah harus hadir untuk bersama-sama memanfaatkan potensi yang ada, sehingga pertumbuhan ekonomi kreatif akan semakin terdorong.

“Pemerintah Kota Malang hadir mendukung Malang Ekonomi Kreatif dengan telah menyiapkan anggaran sebesar 181 Milyar rupiah, untuk membangun gedung dan segala fasilitasnya terutama aplikasi dan game yang saat ini terus mendapat perhatian dari anak muda,” timpal Sutiaji yang disambut tepuk tangan riuh dari peserta startup.

Sementara itu banyaknya mahasiswa yang lulus dari Perguruan Tinggi di Kota Malang, akan tetapi tidak mau balik ke tempat asalnya, Sutiaji menganggap hal itu menjadi sebuah potensi, karena anak muda seperti itu bisa mendapat edukasi pengembangan startup, yang mungkin tidak ada di tempat tinggal alumni mahasiswa.

“Malang ini menjadi kota jujugan nomor satu di Indonesia dalam melanjutkan ke Perguruan Tinggi, ini sangat menarik karena Kota Malang memiliki pesona luar biasa mengalahkan kota besar seperti Jakarta, Jogja atau Bandung yang memiliki perguruan tinggi terkenal. Kota Malang memiliki penduduk 900.346 jiwa, sedangkan mahasiswa yang datang mencapai 400 ribu, sehingga jangan kaget jika Malang semakin macet, tapi perekonomian mengalami peningkatan,” tambah Sutiaji dengan tersenyum. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top