Jurnalismalang – Sekolah Menengah Pertama Trimurti 2 Wagir mengembangkan budidaya jamur tiram, untuk menutupi kekurangan finansial di lembaganya dan salah satu upaya inovasi dalam memberikan pelajaran ketrampilan pada siswanya.
Sujono, Kepala Sekolah Trimurti 2 Wagir mengatakan, tujuan dibangunnya usaha budidaya jamur ini untuk membantu siswa kurang mampu dan mensuport kekurangan uang dilembaganya.
“Karena lembaga swasta tidak bisa mengandalkan mengandalkan uang dari pemerintah dalam hal ini dana Bantuan Operasional Sekolah dan ini salah satu inovasi menutupi kekurangan-kekurangan finansial yang ada di SMP Trimurti 2 Wagir dengan mengembangkan budidaya jamur,” ujar Sujono.
Kreatifitas seorang kepala sekolah diperlukan dengan membangun dunia usaha dalam bentuk budidaya jamur, yang mendapat support dari perusahaan swasta.
Pengembangan budidaya jamur ini sudah berlangsung sejak tahun 2013 dimana siswa diberikan ketrampilan budidaya jamur, dengan harapan siswa yang keluar akan mempunyai ketrampilan sebagai bekal saat terjun di masyarakat.
“Hasil keuntungan budidaya jamur tiram ini dijual perkilogram Rp 12.000 di pasaran, kedepannya SMP Trimurti 2 Wagir akan mengembangkan budidaya jamur tiram ini menjadi wisata edukasi budidaya jamur, yang semua guide dari siswa SMP Trimurti 2 Wagir mulai kelas 7,8 dan 9 yang berjumlah 60 siswa,” tambah Sujono.
Gigih Risaksono, Kordinator wilayah Wagir Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menambahkan, dari pembelajaran pembudidayaan jamur tiram di sekolah membuat siswa memahami teknik dan cara dalam budidaya jamur tiram, tidak hanya sekedar sebagai pembelajaran tetapi ini mendidik peserta didik menjadi pengusaha muda kelak setelah lulus sekolah.
“Selain itu budidaya jamur tiram bisa jadi membangun jiwa wirausaha bagi siswa sejak dibangkitkan sekolah,” tukasnya. (Yon/DnD)