Jurnalismalang – Sekumpulan orang dengan berbagai macam alat musik sejak sore sudah terlihat berkumpul di sisi pojok barat alun alun Kota Malang, perangkat pentas seperti lampu panggung dan sound system juga terlihat tertata rapi dengan backstage jalan raya, sementara kardus bertuliskan donasi untuk Palu – Donggala terlihat belasan pemuda di perempatan sarinah.
Hari ini (Rabu,03/10/2018) kami menggalang dana untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala, dibantu oleh seniman seniman musik. Selain acara penggalangan dana, kami juga ingin menghibur pengunjung di Alun-Alun Kota Malang, agar suasana disini lebih tampak meriah,” ungkap Kocid Koordinator Aksi Galang Dana Palu Donggala.
Melewati jam 7 malam, pengunjung alun alun banyak berkerumun di pusat acara musik dilantunkan, sekiranya ada 9 kelompok musik yang meramaikan acara itu, sebut saja Tahuri Art, Malaka, Seruni, Kabul Arek Kene, Telas Ria, Ruang Singgah, Kerabat Swara dan Soegeng Rawuh.
“Kami (soegeng rawoeh) sangat appreciate dengan acara ini, selain menyambung silaturahmi dengan musisi lintas generasi, yang terpenting adalah donasi untuk derita saudara-saudara kita di Palu dan Donggala,” ujar Ugik Arbanat (Personel Sogeng Rawoeh).
Seluruh pengisi acara penggalangan dana untuk Palu dan Donggala membawakan karyanya sendiri, ternyata menyita perhatian pengunjung Alun-Alun Kota Malang, seperti Elyza yang malam itu terlihat enjoy menikmati lantunan lagu setiap pengisi acara walaupun baru mengetahui lyricnya.
“Tadi sebenarnya saya duduk ditengah sana, cuma suaranya kenceng jadi tetap terdengar, awalnya cuek sih, lama lama kok enak sih, ya sudah akhirnya nimbrung disini,” ungkapnya kepada wartawan jurnalismalang.com
Sementara acara itu sendiri berhasil menggalang dana senilai Rp. 1.823.200 (Satu Juta Delapan Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Rupiah). (doi/DnD)