Kemolekan Desa Pujon Kidul semakin Sempurna bersama BNI 46

Jurnalismalang – Desa Pujon Kidul bak wanita yang mempesona, keindahan dan kemolekannya menjadi daya tarik banyak orang untuk mengunjungi, bahkan menjadi bagian investor dalam pengelolaannya yang terus diminati banyak orang.

Udi Hartoko, Kepala Desa Pujon Kidul mengungkapkan, pengembangan wisata Desa Pujon Kidul awalnya dari dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang memiliki modal awal sebesar Rp.56 di tahun 2015, selanjutnya di tahun 2016 dana yang dikucurkan sebesar 60 dan 80 juta rupiah.

“Untuk mengoptimalkan Desa Wisata Pujon Kidul di tahun 2017 dibutuhkan pembangunan infrastruktur air sebesar 300 juta rupiah, tapi jangan dilihat besarnya apa yang dikeluarkan warga Desa Pujon Kidul yang bersinergi dengan Bank BNI 46, tapi silahkan dilihat dampaknya di tahun 2017, omzet yang dihasilkan dari BUMDES mencapai Rp. 5,3 Milyar,” ungkap pria ramah yang menjabat sebagai Kepala Desa Pujon Kidul itu.

Udi Hartoko menambahkan, kemajuan dan keindahan alam di Desa Pujon Kidul membuat banyak calon investor mendatangi Pujon Kidul yang sebelumnya tidak ada orang melirik atau berniat membangun Desa Pujon Kidul yang letaknya jauh, banyak pengangguran dan penduduknya banyak yang menjadi bertani.

“Kalau investor yang mau masuk ya banyak sekali, tapi kami menolak investor yang datang untuk mengelola, karena jika sumber daya atau kekuatan kami dikelola oleh pihak lain, maka bisa jadi kekayaan alam disana akan dimiliki investor dan warga sekitar tetap menjadi buruh tani dan pengangguran. Silahkan saja menanamkan modal atau apapun itu, tapi pengelolaan akan tetap dilakukan oleh warga asli Pujon Kidul, yang lahan pekerjaannya dapat mengatasi masalah pengangguran,” tambah Udi dengan menyampaikan slogan ada gula tentunya ada semut.

Udi mengaku, kerjasama dengan BNI 46 sangat luar biasa, dengan pembangunan enam unit usaha seperti pengadaan air bersih, penataan dan pengelolaan keuangan dengan menjadi agen BNI 4, pengelolaan Desa Wisata, pengolahan sampah, parkir dan pertanian, sangat menolong warga sekitar Desa Pujon Kidul terutama 85 warganya yang selama ini menganggur.

“Perkembangan dana BUMDES, juga diikuti dengan meningkatnya pendapatan asli desa yang awalnya hanya bisa memperoleh 20 juta rupiah, kini bisa mencapai 530 juta rupiah dan usaha yang dilakukan di Pujon Kidul sengaja tidak disamakan dengan potensi yang ada sebelumnya, seperti Pujon terkenal dengan air susu sapinya, sehingga di Desa Wisata Pujon Kidul tidak mengembangkan pengolahan susu sapi, agar diluar Desa Wisata Pujon Kidul tidak terganggu dan terus dapat berkembang. Tentu ini sangat membanggakan bagi warga Desa Pujon Kidul yang dulunya malu-malu saat ditanya darimana asalnya,” jelas Udi sambil tertawa.

Udi mengaku dengan dana yang dimiliki semakin besar, dirinya juga memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dana BUMDES tidak dapat digunakan seenaknya, karena pengelolaan BUMDES perlu dikembangkan lagi dan diperlukan pelestarian nilai desa agar keaslian desa tidak luntur dan menghilang, seperti penyediaan tempat untuk latihan tari dan kesenian sebagai ciri khas Desa Pujon Kidul. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top