Malang – Pemilihan Kepala Daerah di Jawa Timur pada 2018 mendatang, diprediksi akan berimbas pada sektor ekonomi di masyarakat mengalami peningkatan secara signifikan.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Malang Dudi Herawadi, banyak kegiatan politik di tahun 2018 mendatang, mulai dari pemilihan Gubernur Jawa Timur hingga Pemilihan Kepala Daerah di Kota Malang, tentunya akan banyak uang yang harus dikeluarkan ke masyarakat.
“Tentunya besar anggaran yang harus dikeluarkan Pemerintah untuk Pilgub dan Pilkada, disitu tugas dari Bank Indonesia untuk tetap menjalankan tugasnya dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, pergerakan ekonomi secara keseluruhan tentu meningkat drastis ditahun 2018 dibanding 2017,” ungkap Dudi yang selalu ramah saat ditemui.
Dudi menambahkan, cuaca yang kurang bersahabat pada Desember ini juga membuat hasil panen beberapa komoditi kurang maksimal, seperti cabai, tomat dan beras sehingga masyarakat diharapkan mengendalikan tingkat konsumsinya.
“Ya meski Bulog menyampaikan stok beras masih aman, tapi kalau kita lihat harga juga kurang stabil karena faktor cuaca yang buruk, sehingga perlu peran masyarakat dalam mengkonsumsi, ya kalau biasanya banyak garam ya sekarang dikurangi, atau banyak makan bawang ya dikurangi, ” jelas Dudi dalam perumpamaannya sambil bercanda bersama awak media.
Sementara itu, Retno Ponco Windarti, Plt Kepala Grup Riset, Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia mengatakan secara nasional ada sejumlah faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di tahun 2018, selain momen Pilkada, momen Asian Games 2018 juga akan berpengaruh pada permintaan domestik khususnya dalam hal konsumsi.
“Investasi pemerintah dalam bentuk proyek-proyek infrastruktur tetap akan mewarnai pertumbuhan investasi ke depan. Ekspor kami perkirakan tetap tumbuh tapi lebih lambat dibandingkan tahun ini. Struktur ekspor juga masih bertumpu pada komoditas,” tandas Retno. (DnD)