Malang – Dualisme yang menerpa Arema dengan adanya Arema Indonesia yang bermain di kompetisi Liga Nusantara dan Arema FC yang akan bermain di Indonesia Super League, membuat Arek Malang jengah dan siap mendukung Persema dalam kompetisi yang akan bergulir pada awal bulan Maret mendatang.
Menurut Rafi Maulana, Pentolan suporter Ultra53, dirinya akan mengajak beberapa teman yang sudah lama gantung syal terkait dualisme Arema, untuk membentuk suporter baru bernama Ultra53 yang akan mendukung tim Persema Malang, yang telah mendapatkan restu oleh PSSI, untuk bermain kembali di kancah sepakbola Indonesia.
“Kordinasi antara suporter Ultra53 dengan manajemen Persema sangat penting, untuk itu perwakilan dari beberapa basis suporter, baik yang selama ini hadir di Stadion Kanjuruhan maupun yang telah lama absen menikmati hiburan sepakbola, akan mendukung Tim Bledek Biru, yang selama ini vakum akibat sanksi dari PSSI,” ungkap pria plontos itu.
Sementara itu Kaka, Arek Malang Wilayah Gunung Kawi menambahkan, kita akan mengajak basis suporter yang memiliki passion yang sama, untuk sama sama peduli mengangkat nama Malang dengan menonjolkan kreativitas di tribun Stadion Gajayana.
“Hadirnya Ultra53 tentu berbeda dengan saudara tua kami Ngalamania, karena saat jalan Persema melenceng tentu Ultra53 akan memberikan kritik pedas yang tentunya akan membangun tim supaya lebih baik lagi. Semua anggota Ultra53, akan terdata dan memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA), sehingga semua akan saling mengenal, meski Ultra53 memiliki ideologi No Face No Name,” tambah Kaka.
Menanggapi hal itu Dito Arief, Corporate Secretary dan PR Persema Malang mengaku bersyukur mendapatkan dukungan dari Arek Malang yang peduli akan sepakbola di Malang dan tentunya semua manajemen Persema akan segera melakukan follow up, untuk merangkul hadirnya suporter baru Persema yang menamakan diri Ultra53.
“Persema yang lahir kembali (Persema Reborn) akan jalan bersama dengan Ngalamania dan Ultra53, dengan penataan manajemen sepakbola dan suporter yang lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya. Kalau masih sama-sama baru ini kan enak, tidak ada tekanan atau paksaan dari pihak manapun, sehingga pondasi baru harus diperkuat dengan konsistensi manajemen dan suporter, “pungkas Dito dengan sumringah.(DnD)