YBM PLN Bersama LMI LAZ Nasional dan RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Berikan Pelatihan Digital Marketing Bagi Penyintas ODGJ

Jurnalismalang – Lembaga Manajemen Infaq (LMI) LAZ Nasional bersama YBM PLN, bekerjasama dengan RS Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, melakukan pelatihan digital marketing bagi penyintas ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), di Posyandu Jiwa Dusun Blandit Barat, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Senin (20/01/25).

Pelatihan digital marketing bagi penyintas ODGJ ini, bertujuan untuk mengembangkan produktivitas para penyintas sekaligus mendorong kemandirian mereka dalam bermasyarakat.

Nurhadi, Kepala YBM PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Malang mengatakan, kegiatan ini mengambil tema “Membangun Masa Depan: Strategi Digital Marketing untuk Penyintas ODGJ”, sehingga hasil dari pelatihan ini dapat memberikan wawasan dan keterampilan praktis bagi para peserta untuk memasarkan produk kreatif mereka secara digital.

“Pelatihan ini merupakan bagian dari program sosial Yayasan Baitul Mal PLN yang didanai oleh zakat dan infak pegawai PLN beragama Islam. Kami bekerja sama dengan LMI untuk memberikan bantuan kepada para penyintas ODGJ,” ungkap Nurhadi.


(Para narasumber melihat langsung hasil batik ciprat hasil produksi penyintas ODGJ di Desa Blandit Singosari)

Nurhadi menambahkan, penyintas ODGJ binaannya sudah produktif dengan membuat produk seperti Batik Ciprat, meski masih memerlukan dukungan dalam pemasaran.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para muzakki yang telah berkontribusi, semoga bantuan ini memberikan manfaat besar bagi penerima manfaat, serta keberkahan bagi,” tambahnya.

Sementara itu Ozi Riyanto, Marketing and Partnership Director LMI menjelaskan, bantuan ini tidak hanya berupa modal usaha atau barang, tetapi mengajarkan keterampilan yang berkelanjutan.

“Permasalahan dari penyintas ODGJ ini adalah bagaimana cara menjual produk mereka, sehingga digital marketing menjadi solusi pelatihan bagi para penyintas, semoga pelatihan ini dapat membantu para penyintas di Blandit Singosari Posyandu Jiwa,” tambah Ozi.

Melihat hal itu dr. Yuniar, Sp.KJ., MMRS.,Direktur Utama RS Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat memberikan apresiasi positif pada pelatihan kali ini, karena peran Posyandu Jiwa tidak hanya melayani pemeriksaan kesehatan rutin bagi para penyintas ODGJ, tetapi juga membantu permasalahan yang dihadapi.


(Penyintas ODGJ juga mendapat bantuan mesin jahit untuk proses produksi mereka)

“Kami ingin Posyandu Jiwa menjadi tempat belajar dan berkarya bagi penyintas ODGJ, sehingga nantinya mereka akan dapat kembali menjadi bagian aktif dalam kehidupan desa, bukan lagi beban keluarga,” jelas dr. Yuniar yang juga menjadi pembina dan pendamping dari Posyandu Jiwa di Blandit tersebut.

dr Yuniar berharap banyak pihak dan Posyandu Jiwa dapat memulai dengan menggunakan karya kreatif para penyintas ODGJ, seperti seragam yang dikenakan di kantor Kecamatan atau di YBM PLN atau LMI dan lembaga lainnya dapat menggunakan batik ciprat dari karya teman-teman di Posyandu Jiwa ini,” cetus dr Yuniar.

Dalam pelatihan digital marketing ini juga hadir pakar yang dihadirkan oleh Bakorwil Malang.

Fendi Agung N, perwakilan Bakorwil Malang menyampaikan, pelatihan ini dirancang untuk membantu penyintas memasarkan produk dan karya mereka secara lebih efektif.

Pelatihan digital marketing ini menjadi bukti nyata bahwa penyintas ODGJ dapat diberdayakan untuk hidup mandiri. Selain melaksanakan pelatihan Digital marketing, juga dilakukan peninjauan ke galeri Posyandu jiwa yang menampilkan berbagai karya kreatif dari para peyintas ODGJ, serta pemberian bantuan mesin jahit dari YBM PLN kepasda Posyandu Jiwa tersebut. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top