Jurnalismalang.com – Bertempat di lantai 4 Graha Polinema Malang, pada Kamis (10/10/2024), Mocca Studio melaunching episode perdana Baby Zu Film, Sing, Learn and Play, konten animasi yang siap menghibur dan menjadi salah satu tontonan favorit anak-anak, dimana untuk pre-launchnya akan ditayangkan di Youtube, pada tanggal 11 (pukul 10.00) dan 13 Oktober (pukul 07.00), serta Grand Launching pada Desember 2024 di Jakarta.
Adithya, Komisaris Mocca Studio mengatakan, ada 3 pilar yang dihadirkan dalam konten animasi Baby Zu, yakni Menyanyi (Kids Rhyme), Belajar dan Episodic Serial TV, dengan durasi yang berbeda-beda, dimana untuk Kids Rhyme dan Belajar berdurasi 2-3 menit, sementara Episodic berdurasi sampai 11 menit.
“Tujuannya untuk yang menyanyi dan belajar nanti kita upload di Youtube, sedangkan untuk episodic kita punya plan untuk masuk ke TV, dengan menggabungkan antara cerita dan menyanyi bersama,” katanya.
Ia melanjutkan, latar belakang dibuatnya konten Baby Zu, dikarenakan kurangnya konten anak-anak untuk Gen Z sampai Alpha, sehingga mayoritas dari mereka lebih terhibur dengan konten dewasa, yang sering ditonton oleh kakak atau orang tuanya masing-masing, untuk itulah Baby Zu hadir untuk meramaikan tayangan anak-anak, dengan kualitas yang baik dan mengembalikan dunia anak-anak dengan lagu-lagunya.
“Kita punya delapan puluh lagu original dan ada juga lagu populer. Semuanya full animasi di youtube, dan untuk yang cerita kemungkinan tahun depan mulai dikerjakan. Ada delapan karakter anak dan dua karakter guru mereka. Anak-anak yang belajar ini kisaran umur tiga sampai lima tahun, nanti secara berkala karakter lain akan kita masukkan,” sambungnya.
(Baby Zu Launching di Kota Malang, hasil karya Arek Malang untuk hiburan anak yang mendidik)
Sementara itu, CEO Mocca Studio, Irwanto, menyampaikan bahwa pelaku bisnis IP di Indonesia tergolong jarang, dimana peluang tersebut yang membuat konten animasi Baby Zu hadir untuk bisnis yang lain, yang kedepannya akan berjalan sesuai waktu, tanpa dikejar deadline.
“Istilahnya bisnis kan butuhnya berkelanjutan, nah kalau service kan enggak, trus capek. Karena kita mesti dikejar deadline. Kalau Baby Zu kita berjalan sesuai dengan waktu,” sampainya.
Ia tak memungkiri bahwa Baby Zu merupakan salah satu proyek idealis, karena pihaknya ingin memproduksi karya yang asli dari Malang, bahkan selain beberapa karakter yang ada sekarang, kedepannya juga akan diproduksi karakter singa, yang khusus ditujukan untuk Malang.
“Untuk delapan karakter yang ada sekarang, pada dasarnya punya kepribadian masing-masing, yang semuanya dibuat berdasarkan karakter manusia. Ada melankolis, koleris, sanguin dan lainnya. Itu kita masukkan disini,” pungkasnya.(DnD)