Jurnalismalang.com – Universitas Ma Chung membuka Program Studi (Prodi) baru, yakni Prodi Diploma III (D3) Optometri. Dimana latar belakang dibukanya Prodi baru tersebut, berdasarkan kebutuhan tenaga optisien di Indonesia.
Menurut Stefanus Yufra M Taneo, Wakil Rektor III Universitas Ma Chung, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Satgas Prodi Optometri di Universitas tersebut, yang aktual adalah bahwa optik-optik yang bisa melayani Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, harus memiliki tenaga optisien.
Dikatakannya bahwa saat ini, tenaga optisien di Indonesia masih sangat terbatas. Sehingga hal tersebut, membuat masyarakat yang menggunakan layanan BPJS tidak bisa terlayani dengan maksimal, mengingat jumlah pengguna BPJS yang masih cukup tinggi.
“Nah atas dasar itulah, Ma Chung membuka Prodi Diploma tiga optometri, untuk menghasilkan tenaga-tenaga optisien, yang nanti bisa bekerja di optik-optik, sehingga bisa membuka layanan kerjasama dengan BPJS Kesehatan, untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Stefanus Yufra mengungkapkan, ternyata penyakit gangguan mata ditengah masyarakat semakin meningkat, yang disebabkan oleh pola hidup, baik itu pola hidup dalam hal makanan, gadget dan lainnya.
“Sekarang ini kan banyak anak-anak yang masih kecil-kecil mainan gadget, hp dan lain-lain, sehingga terjadi gangguan mata. Nah bagaimana menangani itu, untuk tahu bahwa seorang anak sejak kecil sebenarnya sudah terjadi gangguan mata, maka tenaga optisien itu akan membantu mengidentifikasi sekaligus mencari solusinya,” tukasnya.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Universitas Ma Chung beberapa waktu lalu, Prodi Optometri dinilai sangat potensial, mengingat saat ini jumlah tenaga optisien baru sekitar 20-an ribu saja, padahal jika dihitung-hitung, di Indonesia sendiri masih membutuhkan lebih dari 200-an ribu tenaga optisien.
Perlu diketahui, Universitas Ma Chung menjadi Kampus ke-13 di Indonesia yang membuka Prodi Optometri. Dimana kedepannya, pihak kampus hanya akan menerima sebanyak 30 mahasiswa saja, mengingat Prodi tersebut lebih menekankan pada praktek. (DnD)