Jurnalismalang – Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTNBH) yang diikuti oleh 150 peserta dari 21 PTNBH se Indonesia digelar di Universitas Brawijaya Malang sejak tanggal 10 -11 Februari 2023.
Prof Dr Sulistiowati SH MHum, Ketua MSA PTNBH mengatakan, Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum digelar untuk mendorong PTN BH bisa go internasional.
(Prof Dr Sulistiowati SH MHum, Ketua MSA PTNBH)
“Kami ingin 21 PTNBH maju bersama dengan melakukan kolaborasi untuk mencapai pemeringkatan QS dengan berkolaborasi agar lebih melesat, yaitu bisa mencapai pemeringkatan 500 world university rangking, dengan menampilkan inovasi-inovasi baik nasional maupun internasional seperti aspek pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang ada dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ungkap Prof Dr Sulistiowati SH MHum.
Ditanya terkait kendala yang dialami saat ini, Guru Besar UGM itu menjelaskan bahwa tiap PTN BH memiliki kendala yang berbeda-beda, terutama aspek kultur untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas internasional seperti budaya membaca.
“Dosen dan mahasiswa harus suka menulis dan membaca publikasi secara benar dan baik, akan mempermudah PTNBH kualitas mutu akademik yang internasional, kendala lainnya tidak setiap dosen atau mahasiswa memiliki akses yang sama serta yang terakhir pendanaan,” pungkasnya.
(Prof Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc, Rektor UB)
Sementara itu Prof Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc, Rektor UB menambahkan, UB sebagai PTNBH yang baru, juga memiliki tantangan besar seperti transformasi budaya, dari pegawai negeri menjadi pegawai koorporat. Maka ketika pemerintah memicu dengan parameter yang berat untuk PTNBH, maka 21 PTNBH harus bekerjasama dan gotong royong untuk mengeliminasi tantangan itu.
“Untuk pendanaan PTNBH harus bisa bekerjasama dengan stakeholder, Pemerintah, Swasta untuk membantu pendanaan di kampus, tidak hanya mengandalkan penerimaan dari mahasiswa. Selain itu PTNBH diijinkan untuk membuat badan usaha yang bisa menghasilkan revenue kepada universitas, sehingga hal itu akan membantu keuangan dari Universitas Brawijaya,” jelas Prof Widodo dengan ramah.
Rektor UB di acara itu sebagai pembicara tentang Tantangan Pengelolaan PTN BH dalam Meningkatkan Mutu Akademik dan Rekognisi Internasional (Studi Kasus Universitas Brawijaya).
Sementara itu Prof Iwan Triyuwono SE Ak CA MEc PhD, ketua panitia mengatakan, kegiatan ini terselenggara untuk mendorong PTN BH bisa go internasional.
“Pemikiran-pemikiran dari Majelis Senat Akademik, ini pemikiran yang berupa terobosan yang bisa mengarahkan kita go internasional tapi mengakar pada ke Indonesiaan kita,” kata dia.
Pada hari pertama pertemuan, anggota MSA mengikuti wisata ilmiah dan pameran produk UB. Sedang hari kedua mengikuti sidang paripurna di gedung Filkom UB.
Keynote speaker acara itu adalah Prof Ir Nizam MSc DIC PhD IPU Asean Eng, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi dengan tema Kebijakan Peningkatan Kualitas Melalui Pembelajaran dari Universitas-universitas di Singapura, Malaysia dan Indonesia. Dalam kegiatan itu juga ada sidang-sidang komisi.
PTN BH yang hadir yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair). Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Andalas (Unand), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Universitas Terbuka. (DnD)