Walikota Sutiaji Tidak Paksakan Jalur Satu Arah Segera Diujicoba

Jurnalismalang – Ujicoba jalur satu arah di area Kayutangan Kota Malang perlu disosialisasikan kembali, akibat belum adanya titik temu antara ketua jalur angkutan dengan Pemerintah Kota Malang dalam Rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Persiapan Ujicoba Penerapan Satu Arah di area Kayutangan.

Sutiaji, Walikota Malang mengaku ingin mengurai kemacetan di kawasan Basuki Rahmat atau Kayutangan yang sering menjadi pusat kemacetan selama bertahun-tahun dan dirinya ingin menata arus lalu-lintas di Kota Malang menjadi lebih baik, apalagi setelah adanya survey bahwa Kota Malang menjadi kota termacet nomer 4 di Indonesia.

“Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kemacetan adalah dengan pembangunan infrastruktur atau dengan manajemen rekayasa lalu lintas, inginnya tanggal 23 Januari tetapi hal itu masih belum pasti, karena perlu sosialisasi dan persiapan fasilitas, termasuk lokasi parkir dan penggunaan Macito untuk membawa wisatawan keliling Kota Malang”

“Penataan bukan hanya di Jalan Basuki Rahmat saja, tetapi nantinya juga pertigaan Jalan MT Haryono serta jembatan Ranugrati Sawojajar akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Intinya jika rekayasa ini tidak efektif, maka saya akan kembalikan jalur seperti semula tidak perlu janji sampai didepan notaris ya, intinya penerapan jalur satu arah akan kita coba selama 3 minggu dan kita evaluasi,” janji Sutiaji.

Sementara itu Stevanus Hari Wahyudi, Ketua Jalur Angkutan LDG mengaku keberatan atas rencana jalur satu arah di area Kayutangan dan meminta Walikota Malang untuk memberikan jaminan, jika penerapan jalur satu arah akan menimbulkan masalah dikemudian hari, seperti gesekan antar jurusan sopir angkot dalam mengangkut penumpang.


(Pak Stevanus atau Pak Kebo Ketua Jalur Angkutan LDG)

“Semua ketua jalur angkutan sepakat untuk mempelajari dahulu wacana penerapan jalur satu arah, dengan syarat ada perjanjian hitam diatas putih yang ditandatangani oleh Walikota Malang untuk mengembalikan jalur seperti semula, jika banyak terjadi masalah akibat penerapan ujicoba jalur satu arah,” jelas Pak Kebo panggilan akrabnya.

Menanggapi hal itu Widjaja, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang menyebut ujicoba satu arah harus dilakukan meski belum penerapan 100%, karena keterbatasan infrastruktur jaringan jalan dan ini untuk mengurai kemacetan.

“Penambahan jalan sudah tidak mungkin dilakukan, sehingga perlu dilakukan rekayasa lalu lintas dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, untuk mengurai kemacetan, mencegah kecelakaan karena tidak mungkin Kota Malang terus berpredikat kota macet urutan ke empat di Indonesia. Bagaimana dengan angkutan, hal itu akan terus disosialisasikan dan pendekatan mana yang terbaik, harus ada perubahan untuk Kota Malang supaya menjadi kota yang nyaman bagi wisatawan dan juga warga Kota Malang sendiri,” tutup Widjaja pada Jurnalismalang.com. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top