Rektor UB Berangkatkan Napak Tilas Raden Wijaya, Wakil Rektor UB Pimpin Lari 107 Kilometer dari Trowulan Sampai UB Malang

Jurnalismalang – Memperingati Lustrum XII atau Dies Natalis Ke-60, Universitas Brawijaya menggelar berbagai kegiatan diantaranya pertandingan olah raga, seminar internasional, tetenger bumi (menanam pohon buah nusantara), jalan sehat, penampilan seni, dan skrining tes kesehatan bagi sivitas UB.

Rektor UB Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.Med.Sc memberangkatkan 25 peserta Napak Tilas Raden Wijaya dari Pelataran Situs Majapahit di Trowulan Mojokerto yang akan berlari dengan menempuh jarak 70 km dari Trowulan menuju Kebun Raya Purwodadi.

“Kegiatan Napak Tilas Raden Wijaya dimulai dari Situs Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto dan berakhir di Kampus UB Malang tanggal 5 Januari 2023 besok, Napak Tilas akan dipimpin oleh Prof.Dr.Ir. M. Sasmito Djati, MS (Wakil Rektor IV), dengan diikuti 24 pelari lainnya dari dosen, tendik, mahasiswa, alumni, dan peserta umum. Peserta lari akan menempuh jarak 107 km secara estafet setiap 10 km dan berhenti di pos-pos yang telah ditentukan,” ungkap Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.Med.Sc.

Lebih lanjut Rektor UB itu menjelaskan, napak tilas juga sebagai perwujudan UB untuk memahami budaya di tanah air, ada tiga hal penting yang bisa diperoleh, pertama adalah dengan Napak Tilas kita bisa memahami dan mengetahui lebih detail bahwa di abad 13 itu sudah paham tentang kebhinekaan, paham tentang internasionalisasi pada zaman itu, kemudian juga paham tentang keanekaragaman dan saling menghormati.

“Jumlah agama jaman dahulu juga tidak hanya satu, pada saat itu agamanya juga lebih banyak tapi bisa tumbuh hidup rukun di abad 13 sampai 16, sehingga budaya-budaya ini yang kemudian menjadi spirit kita untuk bisa maju. Untuk itu agar bisa maju menjadi perguruan tinggi yang global, perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan sarjana, tapi justru sarjana ini yang memiliki visi pemahaman global, memiliki pengetahuan dan juga bisa saling hormat menghormati antar sesama manusia, tidak hanya di Indonesia tapi juga internasional,” pungkas Rektor UB itu sebelum mengangkat bendera pemberangkatan lari estafet.

Prof.Dr.Ir. M. Sasmito Djati, MS Wakil Rektor IV yang memimpin tim lari UB menjelaskan, bahwa dipilihnya Trowulan sebagai tempat napak tilas, semata-mata untuk mengenang kejayaan Kerajaan Majapahit yang tersohor di akhir abad XIII hingga XV. Raja pertama yang memerintah Majapahit bernama Raden Wijaya. Sedangkan panglima perang dan patih yang sangat berpengaruh pada zaman itu bernama Mahapatih Gajah Mada.


(25 pelari yang dipimpin oleh Prof.Dr.Ir M. Sasmito Djati, MS Wakil Rektor IV diberangkatkan oleh Rektor UB Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.Med.Sc)

“UB kan lagi Dies Natalis, sebagai lembaga yang sudah PTN BH diharapkan dapat bersaing di dunia global dan punya karakter seperti spirit salah satunya founding founder dalam mendirikan Brawijaya. Meski usia saya di range 60 hingga 70 tahun, tetapi semua masih bisa produktif salah satunya dengan lari enjoy, menjaga fisik dengan berfikir positif. Menariknya dalam kegiatan lari 107 kilometer ini tidak hanya fokus pada kegiatan berlari, tetapi juga ada kegiatan amal, dengan memberikan bantuan pada wanita gojek, dimana wanita dengan segala keterbatasannya bisa tetap produktif,” imbuh Wakil Rektor IV UB itu.

Dalam kegiatan Napak Tilas tersebut, Rektor UB juga mengingatkan anak muda untuk terus menjaga kesehatan, salah satunya dengan lari santai 100 kilometeran dibagi dalam 3 etape, pertama berlari sejauh 73 kilometer dengan berhenti di Kebun Raya Purwodadi dan istirahat dahulu, selanjutnya pada Rabu 4 Januari 2023 peserta akan berlari lagi usai melakukan tanam pohon di Kebun Raya Purwodadi sejauh 26 kilometer dan terakhir di hari Kamis 5 Januari 2023, 25 pelari akan berlari kembali dari RSUB ke Samantha Krida sejauh 2 km dengan disambut tarian Reog Ponorogo. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top