(Sutiaji, Wali Kota Malang Terisak Ceritakan Kenangan Membantu Korban Tragedi Kanjuruhan di Rumah Sakit)
Jurnalismalang – Tagar Usut Tuntas terus didengungkan Aremania dan pecinta sepak bola di Malang, terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiw dan lebih dari 500 orang mengalami luka-luka, baik luka ringan hingga berat yang membutuhkan penanganan serius dari tenaga medis.
Sutiaji, Wali Kota Malang menyempatkan diri untuk berkunjung ke Posko Tim Gabungan Aremania di Kantor KNPI Jl Semeru Kota Malang.
Dalam penyampaiannya, Sutiaji mengaku ingin menampung aspirasi dari teman-teman Aremania, selain proses hukum yang sudah dilakukan pengawalan, maka perlu diketahui kembali apa yang dibutuhkan dan dapat dibantu oleh Pemerintah Kota Malang.
“Saya juga mengajak beberapa kepala dinas, seperti Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BPBD, untuk dapat membantu apa yang dibutuhkan. Seperti jika ada anak dari korban Kanjuruhan masih berusia Sekolah Dasar atau SMP, akan langsung ditangani oleh Dinas Pendidikan agar digratiskan dari segala macam biaya dan ditanggung Pemkot,” ungkap Sutiaji.
Sementara untuk anak yang duduk di bangku SMA, Wali Kota Malang akan berkoordinasi dengan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, agar dapat diberi pembebasan biaya juga supaya bisa lulus sekolah dengan baik.
“Seperti inilah Malang yang sesungguhnya, disaat ada temannya yang kesusahan atau sakit, maka Aremania akan mengesampingkan dulu keluarganya untuk membantu keluarga temannya yang sakit. Inilah filosofi Salam Satu Jiwa yang benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Sutiaji.
Sementara itu, Totok Kaconk salah satu koordinator Tim Gabungan Aremania di KNPI mengaku bangga atas sikap dari Wali Kota Malang, yang peduli dengan turun langsung ke posko dan selalu menyempatkan diri mendatangi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
“Hanya orang yang berjiwa Singa berani datang ke posko dan keluarga korban, untuk larut dalam kesedihan dan mencoba mengangkat mental dari saudaranya yang meninggal. Kami sangat apresiasi apa yang dilakukan oleh Sutiaji, dengan mengajak jajarannya yang sangat tepat membantu dalam penanganan bencana ini, karena masih banyak suporter yang mengalami luka, tapi belum melapor ke posko dan masih mengalami trauma,” jelas Totok Kaconk.
Totok menambahkan, untuk korban yang meninggal dunia akan mendapat santunan sebesar 10 juta rupiah, sedangkan untuk korban yang luka-luka akan mendapat bantuan sebesar 1 juta hingga 2 juta 500 ribu, yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidup.
“Bantuan yang sudah masuk ada dari Amanah Bakrie sebesar 1.4 Milyar, uang dari suporter terkumpul 160 juta dan penggalangan dana akan ditutup dulu pada tanggal 30 Oktober, karena uang yang masuk harus jelas peruntukan dan laporannya,” pungkas Kaconk. (DnD)