Jurnalismalang – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang terus melakukan internasionalisasi dengan cara memberikan adjunct professor yang akan dilakukan pada Kamis, (29/9/2022).
Prof. Dr. Cipto Wardoyo, SE., M.Pd., M.Si., Ak., CA. Dekan FEB UM menyampaikan Adjunct Profesor merupakan yang pertama dilakukan, dimana dari 41 Profesor kehormatan yang diterima oleh UM, 4 diantaranya akan diambil oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM.
Adjunct Professor sendiri, adalah jabatan kehormatan yang diberikan kepada seseorang dari institusi lain, khususnya dari luar negeri yang memiliki peran penting dan kerja nyata.
“Empat adjunct profesor tersebut adalah Prof Tamat Sarmidi dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Dr Rosmiza Binti Haji Bidin dari Universitas Putra Malaysia, Prof Saliya de Silva dari Universitas Saga Jepang dan Prof Kelum Jayasinghe dari Essex University Uk,” ungkap Prof. Dr. Cipto Wardoyo, SE., M.Pd., M.Si., Ak., CA.
“Dari total 41 adjunct profesor yang dikukuhkan oleh UM, empat orang menjadi Adjunct Profesor FEB UM. Prof Tamat menjadi adjunct profesor untuk departemen EKP, Dr Rosmiza menjadi adjunct profesor departemen manajemen,Prof Saliya menjadi adjunct profesor S2 Manajemen dan Prof Kelum menjadi adjunct profesor Departemen Akuntansi,” imbuh Dekan FEB UM itu.
Sementara itu Prof Tamat Sarmidi mengaku senang bisa menjadi bagian dari adjunct profesor di FEB UM.
“Ini perdana saya datang ke Malang dan saya siap menggelar research di FEB UM, karena Indonesia memiliki potensi yang besar dengan memiliki banyak cendekiawan,” ungkap Tamat Sarmidi.
Sedangkan Dr Rosmiza mengaku sudah tidak asing dengan FEB UM, karena telah sering datang ke Malang dan anak saya bersekolah di UM juga karena kualitas UM yang bagus.
“Saya sudah familiar dengan UM, terakhir saya kesini sekitar lima tahun yang lalu. UM ini sangat spesial di hati. Bahkan anak saya juga belajar di UM ini. UM terus berkembang setiap tahunnya sehingga saya senang dapat menjadi adjunct profesor di UM,” ungkap Rosmiza.
Rosmiza yang berasal dari Universitas Putra Malaysia ini berharap ke depan dapat mengoptimalkan pertukaran mahasiswa antar kampus, mengingat kondisi pandemi covid-19 yang telah mereda sehingga peluang tersebut terbuka lebar. (DnD)