Jurnalismalang – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) menerima 1.312 mahasiswa baru untuk tahun akademik 2022/2023 dari 30.000 calon mahasiswa yang mendaftar dari 29 provinsi di Indonesia.
Dekan FISIP UB, Dr Sholih Muadi SH., M.Si mengatakan, hal ini cukup menarik dimana Indonesia yang terbagi dalam 37 provinsi, sebanyak 1.312 mahasiswa baru yang diterima oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UB) berasal dari berbagai penjuru di Indonesia, meski tetap dominasi mahasiswa baru berasal dari Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Sumatera dan Kalimantan.
“Kami dari FISIP memang tidak terlalu banyak mengambil mahasiswa baru meski peminatnya sangat tinggi hingga 30 ribu calon mahasiswa baru, hal ini untuk menjaga kualitas belajar mengajar dan mempertahankan kualitas lulusan dari FISIP,” ungkap Dr Sholih Muadi SH., M.Si.
Pada Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), mahasiswa baru akan melakukan kampanye anti radikalisme dengan cara membuat tulisan kampanye anti radikalisme secara spontan. Beberapa kata secara spontan muncul dari mereka seperti “radikalisme pemecah bangsa”, “Jangan sia-siakan masa mudamu” hingga “Radikalisme masih zaman?”.
Dekan FISIP UB, Dr Sholih Muadi SH., M.Si mengungkapkan hal ini dilakukan FISIP untuk mengantisipasi sejak awal agar kasus yang menimpa mahasiswa HI beberapa waktu lalu tak terulang lagi.

(Dekan FISIP UB, Dr Sholih Muadi SH., M.Si didampingi Wakil Dekan 3 FISIP UB, Dr Bambang Dwi Prasetyo)
“Kita tentu tidak ingin yang terjadi dulu kepada mahasiswa HI terulang lagi, karena itulah mahasiswa baru kami bekali pengetahuan tentang deradikalisasi, nantinya kita juga akan bekerjasama dengan Densus 88 bukan kami di kooptasi oleh Densus 88, tetapi ini adalah tugas kita bersama untuk mencegah adanya radikalisme ini. Kita harus mendidik mahasiswa dengan hati-hati, agar mahasiswa menjadi anak yang berprestasi, sungguh-sungguh dalam menjalankan aktivitas di kampus,” tegas Dr Sholih Muadi SH., M.Si.
Sementara itu Wakil Dekan 3 FISIP UB, Dr Bambang Dwi Prasetyo menambahkan, FISIP juga menerima mahasiswa difabel terbanyak, dimana kuota 12 mahasiswa mahasiswa difabel yang diterima diseluruh fakultas Universitas Brawijaya, ternyata FISIP menerima hingga 6 mahasiswa difabel, bisa dikatakan 50 persen mahasiswa difabel diterima di FISIP.
“Untuk mahasiswa difabel nanti akan pendampingan khusus selama PKKMB, termasuk beberapa fasilitas di kampus FISIP juga sudah sangat ramah untuk teman-teman difabel, seperti lift dan akses jalan yang ada. Selain itu, FISIP akan terus membuka akses untuk teman difabel dalam melanjutkan study di Universitas Brawijaya Malang,” imbuh Dr Bambang Dwi Prasetyo. (DnD)