Jurnalismalang – Tim Inovator kedua dari Universitas Brawijaya yakni Eka Maulana, Ihza Aulia Rahman, Abdul Mujib, Charis Maulana. Mereka memiliki inovasi berjudul Sistem sterilisasi portable terintegrasi tracing pada kabin transportasi umum berbasis IoT (Internet of Thing).
Inovasi ini mengembangkan alat sterilisasi udara dari bakteri dan virus pada kabin transportasi umum, yang pengoperasiannya dimonitor melalui Internet of Things. Udara dalam kabin kendaraan dihisap dengan centrifugal suction untuk dilewatkan ke tiga tahap filtrasi; yaitu dengan filter mekanik HEPA dan Cold Catalyst, sterilisasi UV-C, dan plasma nanobubble ozone generator.
Dari perhitungan teoritik, inovasi ini mampu mereduksi kadar bakteri dan virus dalam sirkulasi udara sampai sebanyak 99% jika diberikan dengan dosis 5mJ/cm2 selama 6 detik, dan 99,99% dengan dosis 22 mJ/cm2 selama 25 detik.
Inovasi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya menggabungkan tiga metoda filtrasi, dengan filter mekanik, filter optis, dan filter biokimia ke dalam satu alat filtrasi. Kedua, menggunakan teknologi Internet of Things yang memungkinkan pengguna memonitor kondisi udara di ruangan dengan mudah.
Ketiga, dirancang dengan dimensi yang kompak dan disesuaikan untuk pemakaian dalam kabin transportasi umum. Serta sampai sekarang belum ada produk kompetitif yang tersedia atau ditawarkan di pasar.
Inovasi ini memiliki potensi penerapan tidak terbatas hanya bagi kendaraan transportasi umum. Namun juga dapat disesuaikan untuk pemakaian di ruang-ruang tertutup lainnya, seperti perkantoran, perumahan, sekolah, maupun tempat umum lainnya.
Inovasi ini juga berpotensi dikembangkan menjadi teknologi sterilisasi udara yang terintegrasi dengan air conditioner (AC), karena kasus penyebaran Covid-19 tercepat diperkirakan terjadi di ruangan tertutup yang menggunakan AC. (ST/DnD)