Jurnalismalang – Viralnya sebuah keluarga dari luar kota yang terjangkit virus Covid 19 malah jalan-jalan berwisata di Kota Malang, membuat geram Pemkot Malang, warga Malang Raya terutama para pelaku UMKM.
Haji Toha SH,MH, Kuasa Hukum dari Toko Lai Lai (salah satu toko oleh-oleh di Kota Malang) mengungkapkan, bahwa viralnya wisatawan dari Samarinda yang terinfeksi virus Covid-19 dengan santainya malah berwisata di beberapa tempat di Malang Raya hingga berbelanja di toko oleh-oleh, justru meresahkan warga Kota Malang dan juga para pegawai yang bekerja di toko oleh-oleh.
“Saya gak habis pikir, wisatawan dengan inisial R itu justru malah bangga dengan apa yang dilakukan, apalagi menampilkan toko klien kami (Toko Lai Lai) saat R terinfeksi virus Covid. Ini jelas sangat merugikan Toko Lai Lai dan warga Kota Malang, apalagi di Toko Lai Lai banyak UMKM yang ditampung agar dapat menjajakan barang dagangannya,” ungkap Toha dan Independen Lawyers.
Merry Pemilik Toko Lai Lai Memberikan Semangat Pada Karyawan dan UMKM
Mengenai pegawai Lai Lai yang dikabarkan positif, hal itu dibantah oleh Haji Toha, karena setelah dilakukan tes mandiri hingga empat kali ternyata hasilnya negatif. Hal itu juga didukung oleh kebijakan Sutiaji, Walikota Malang yang akhirnya membuka segel di Toko Lai Lai, setelah adanya aplikasi peduli lindungi di pintu masuk toko.
“Semua karyawan di Toko Lai Lai sudah menjalani vaksin kedua sebagai syarat untuk bisa bekerja. Saya juga sedih melihat kue dan makanan titipan dari UMKM yang sampai basi, karena tidak bisa dijual akibat Toko Lai Lai disegel, setelah viralnya ulah dari wisatawan inisial R. Saya minta R berani datang ke Malang menemui dan meminta maaf kepada UMKM,” tambah Merry pemilik Toko Lai Lai.
Sementara itu Gati, salah satu perwakilan UMKM yang menitipkan nasi bakar dan kue di Toko Lai Lai menginginkan wisatawan R untuk berani bertanggungjawab, dengan mengganti kerugian dari UMKM yang terdampak akibat ditutupnya Toko Lai Lai selama 5 hari. (DnD)