Jurnalismalang – Banyaknya bencana yang diakibatkan rusaknya lingkungan, membuat ITN Malang terus menggiatkan pembuatan biopori dan pengelolaan air menjadi sumber energi yang terbarukan.
Hal itu disampaikan oleh Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT, Ketua Yayasan P2PUTN ITN Malang saat meresmikan Tugu Wisata Peduli Perubahan Iklim bersama Yayasan Tirta Rona yang sebelumnya telah bekerjasama dalam mengelola Kampung Tlogomas di RT 3 RW 7, dengan memasang biopori bersensor yang dapat mendeteksi serta menghitung berapa banyak debit air yang masuk kedalam tanah, Jumat (05/02/2021)
“Tidak mudah membentuk Yayasan Tirta Rona yang merupakan yayasan sosial untuk melakukan tata kelola air, agar masyarakat tidak kesulitan air saat musim kemarau atau timbulnya bencana akibat eksplorasi lingkungan, sehingga muncul korban jiwa, materiil lalu baru ramai dibahas. Padahal bencana ini bisa diatasi agar tidak terjadi, bahkan beberapa negara di KTT sudah berkumpul membahas perubahan iklim akibat emisi karbon, membuat aturan standard, menata sanitasi dan air,” ujar Kartiko sapaan akrab pria ramah itu.
“Saya melihat daerah Tlogomas ini kan punya aliran air sungai yang deras, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan membangun pico hydro, yang dapat mengubah arus air menjadi sebuah listrik bertegangan kecil sekitar 5 Kw, yang cukup untuk menyalakan lampu disekitar Tugu Wisata dan 50 bola lampu dirumah warga, sehingga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga,” jelas Ketua P2PUTN itu pada perwakilan warga.
Sementara itu Drs. Agus Gunarto EP, MM, Ketua Yayasan Tirta Rona Tlogomas menambahkan, kedatangan tim dari ITN Malang memberikan keberkahan bagi warga Tlogomas, karena dari penerapan ilmu mahasiswa di Kampung Tlogomas membawa manfaat, terutama dalam pemanfaatan air hujan dan air sungai, sehingga air hujan tidak langsung terbuang tapi dapat diserap kedalam tanah, pembuatan kolam ikan dan penataan MCK yang bersih.
“Sebelumnya MCK masih banyak dilakukan langsung di tepi sungai, jelas itu berbahaya saat tiba-tiba datang banjir, selain itu pemanfaatkan biopori dari ITN Malang dapat juga digunakan untuk membuat pupuk kompos. Saya sangat berterima kasih kepada ITN Malang yang sudah banyak membantu Kampung Tlogomas, semoga ITN Malang bisa semakin maju dan mahasiswanya memperbanyak penelitian dan praktek langsung di masyarakat,” pungkas Agus saat ditemui usai melakukan potong tumpeng. (DnD)