Jurnalismalang – Kasdim 0833/Kota Malang Mayor Arh Heru Sunyoto memberikan materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) pada dosen dan Mahasiswa STIKES Maharani Malang, dalam rangka masa pengenalan kehidupan kampus bagi Mahasiswa baru, bertempat di di aula STIKES Maharani Malang Jl. Saxofon Kota Malang, Rabu (26/08/2020).
Kasdim 0833/Kota Malang menyampaikan tentang makna dari Wawasan Kebangsaan, dimana Wawasan kebangsaan merupakan salah satu wahana membangun cinta tanah air, karena wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang didasari oleh falsafah cita-cita dan tujuan nasional.
“Dengan adanya Wasbang ini diharapkan seluruh mahasiswa memahami radikalisme, dimana masyarakat dan TNI diharapkan dapat menangkal berkembangnya paham radikalisme di Indonesia. Cikal bakal NKRI dimulai dengan perang kedaerahan selama kurang lebih 350 tahun, dimana setiap daerah berjuang untuk merebut kemerdekaan daerahnya, namun kenyataan itu tidak ada hasil yang kita peroleh,” jelas Kasdim 0833 Kota Malang.
“Setelah Kebangkitan Nasional selama Tahun 1908 para pemuda yang gagah berani berjuang bahu membahu untuk dapat menentang penjajah. Satu tujuan mereka yaitu menuju kemerdekaan. Hasil dari kebangkitan Nasional, muncullah Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dengan mewujudkan persatuan satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa, nasionalisme, kebersamaan dan rasa ingin merdeka sehingga timbullah tekad untuk Merdeka dengan semboyan ‘Merdeka Atau Mati’. Hanya membutuhkan 17 Tahun NKRI dapat kita gapai pada tanggal 17 Agustus 1945,” ceramah Kasdim pada mahasiswa baru.
Lebih lanjut kata Kasdim menambahkan, di jaman reformasi saat ini dihadapkan dengan demokrasi anarkis, narkoba dan tawuran antar remaja dan lainnya, sehingga diharapkan kepada para mahasiswa jangan terpengeruh dengan lingkungan seperti itu.
Selain Wawasan Kebangsaan, Kasdim juga memberikan materi bahaya penyalahgunaan Narkoba, dimana Narkoba dijadikan sebagai sarana penghancuran sebuah negara melalui generasi muda.
Dimana generasi muda yang masih labil dan memiliki rasa keingintahuan yang besar menjadi sasaran empuk oleh pengedar Narkoba. Pelemahan generasi muda melalui Narkoba menjadi agenda besar kekuatan asing untuk melemahkan bangsa Indonesia.
Cara mengatasinya adalah kita harus kembali kepada jati diri kita sendiri yaitu dengan berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945 dan memahami makna yang terkandung dalam butir-butir pancasila.
Pola propagandan rekrutmen yaitu teroris lama dan teroris baru sehingga menimbulkan ancaman seperti membuat rasa yang tidak aman terhadap masyarakat dengan mengadu domba TNI-Polri melalui Medsos. (DnD)