Jurnalismalang – Ridwan Hisjam bersama Pepabri menyampaikan paparannya terkait kondisi terkini, dimana Amerika tetap akan mempertahankan statusnya sebagai negara super power dan sudah mengajukan pada senat USA, untuk membantu Hongkong dalam menjaga bisnis dan demokrasi, serta mengancam perang dengan RRC China.
Sementara itu Amerika juga sudah mempersiapkan diri dengan sekutunya, untuk meletakan mesin perang yang sudah siap di Laut China Selatan, berdekatan dengan Natuna.
Sedangkan China juga sudah merasa punya peralatan militer dan bom nuklir, yang siap melayani perang Amerika, jika China tidak melayani perang melawan Amerika dan sekutunya, maka akan bubarnya Partai Komunis China dan wilayah China akan terpecah belah seperti Uni Soviet, maka tinggal menunggu akan terjadi perang.
Ridwan Hisjam menjelaskan, lantas apa yang akan dilakukan oleh Indonesia sebagai pemilik kedaulatan Pulau Natuna Laut China Selatan, karena dalam satu sisi pemerintah sampai sekarang kurang maksimal memainkan politik bebas aktif.
” Padahal jika nuklir meledak di laut China Selatan, maka Pulau Sumatra akan rata dengan tanah dan dampak radiasi nuklir akan menghancurkan kehidupan Bangsa Indonesia yang seharusnya tetap berada di poros tengah, sebagai negara yang mengikuti gerakan Non-Blok. Bapak Presiden Jokowi harus mampu memberikan Kontribusi bagi kemaslahatan bangsa dalam menghadapi Pandemi Covid-19 serta isu isu panasnya dua negara besar di dunia,” jelas Ridwan Hisjam penuh semangat.
Tampak hadir dalam dialog tersebut Ir. Sofyan Edi Jarwoko, Wakil Walikota Malang, Suryadi, Anggota DPRD Kota Malang, Ach Fajar Ridwan Hisjam, Ketua RH Center, Ketua Pepabri Kota Malang Letkol Purn. Chrisetyono Tri Suprapto S.Sos,MM dan Ketua LVRI Kota Malang Letkol Purn. Harijono. (DnD)