Jurnalismalang – ITN Malang berhasil meraih Juara 1 Chemication 2019 atau Chemical Engineering Competition dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Energy Competition (EC) 2019 tingkat Nasional, setelah menyingkirkan 60 Perguruan Tinggi lainnya dengan tema karya ilmiah “Inovasi Teknologi Tepat Guna Untuk Energi Terbarukan”, yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPNV) Jatim, Senin (21/10/2019).
Dua perwakilan mahasiswa Jurusan Elektro FTI (Fakultas Teknik Industri) ITN (Institut Teknologi Nasional) Malang bernama Cahyo Edi Wicaksono dan Ariq Alif Ummam mengatakan, ITN Malang mengambil sub tema ‘energi’ dengan membuat prototype Hybrid Portable Cooler (Hypco) atau kotak pendingin dengan memanfaatkan panel surya dan air, yang dapat menciptakan sebuah pendingin bagi nelayan untuk menampung ikan saat pergi melaut.
“Sementara ini kami membuat prototype yang bisa menampung dan mendinginkan ikan seberat 4 hingga 5 kilogram, dengan memanfaatkan cahaya matahari yang sangat berlimpah dan ombak di laut, dibandingkan menggunakan genset atau balok es yang disimpan di box sterofoam. Kalau pakai alat ini kan praktis, ikan bisa didinginkan hingga lima derajat celcius dan saat suhu naik diatas 10 derajat, maka otomatis alat ini menyala kembali hingga suhu kembali mencapai 5 derajat celcius,” ungkap Cahyo yang saat ini masuk ke semester 5 di ITN Malang.
Sementara itu Ariq Alif menambahkan, untuk pembuatan box ini dirinya menghabiskan biaya hingga Rp. 1.9 juta dalam jangka waktu dua minggu, ditambah memanfaatkan beberapa barang bekas milik Teknik Elektro, seperti besi siku dan plat besinya.
“Untuk kedepan box yang digunakan akan dibuat lebih besar agar nelayan bisa menampung banyak ikan, dengan menyiapkan 2 accu yang kapasitas tiap accunya bisa mendinginkan hingga 54 menit. Semoga inovasi kami ini bisa membantu nelayan di laut, dalam mengawetkan ikan dengan biaya yang murah,” tambah Ariq Alif usai menyabet Juara 1. (DnD)