Jurnalismalang – Sebuah program dengan tajuk Cangkrukan yang di instruksikan oleh Kapolda Jawa Timur berlangsung untuk kali yang kelima di rumah dinas Kapolres Malang Kota (Jumat 12 Oktober 2018) di hadiri oleh berbagai element baik dari tingkat Camat, Mahasiswa, Rektor, Media hingga TNI.
AKBP Asfuri mengatakan jika kegiatan yang ditujukan untuk lebih dekat dengan masyarakat dan menjaga kesetabilan umum dan mempererat hubungan TNI – POLRI agar lebih bersinergi dalam pelayanan terhadap masyarakat.
“Agenda cangkrukan ke 5 ini adalah lanjutan dari kegiatan cangkrukan sebelumnya, dengan harapan ke depanya Kota Malang tetap kondusif sebab terjalin hubungan yang harmonis antara TNI dan POLRI,” ujar Kapolresta Malang Kota itu dalam sambutan pembuka acara.
Sementara dari pihak militer hadir Mayjend TNI Marga Taufik selaku Pangdiv 2 KOSTRAD bersama jajaranya, dan mendukung agenda serta tujuan positif dari Polda Jawa Timur melalui Polresta Malang.
“Saya harap kegiatan semacam ini (cangkrukan) bisa rutin dilaksanakan, entah minimal sebulan sekali acara seperti ini harus ada sebagai sarana menstabilkan polemik yang bisa kapanpun terjadi,” tuturnya.
Dari pihak pemerintahan Kota Malang hadir mewakili Walikota yang berhalangan hadir yaitu Ir Sofyan Edy Jarwoko, yang juga memberi dukungan penuh atas acara mediasi untuk kemajuan Kota Malang ini.
“Saat ini adalah tahun politik, sinergitas dan aksi koordinasi antar lini memang wajib terlaksana, agar dalam perbedaan apapun kita bisa tetap menyadari bahwa kita tetap satu jiwa arek malang, terlebih kita satu Indonesia,” ungkap Wakil Walikota Malang itu dalam sambutanya.
Dialog terbuka juga berlangsung gayeng dan solutif, seperti saat Ragil selaku Ketua Cabang PMII Kota Malang melakukan konfirmasi terkait isu pelarangan seminar sejarah di Universitas Negeri Malang oleh pihak militer. Namun penjelasan yang gamblang dari Dandim mampu meyakinkan dan menjawab isu hoax yang sempat viral di media sosial.
“Saya bertemu langsung dengan Dr Ari selaku dosen sejarah UM juga ketua pelaksana acara, acara itu di batalkan karena ada resistensi dari sebagian warga net saat panitia mempublish acara itu di instagram, jadi ini murni fitnah, itu hanya asumsi salah satu media yang mempublish berita itu,” jelas Dandim Nurul Yakin.
Pertemuan yang sangat guyub itu menampung aspirasi dari masyarakat maupun instansi negara maupun pemerintahan, salah satunya saat Ika Yusanti Kalapas Perempuan yang baru satu bulan menjabat itu curhat tentang kendala dalam tugasnya dan langsung mendapatkan apresiasi dan solusi dari Kapolresta Malang Kota. (doi/DnD)